jpnn.com, JAKARTA - Menjelang dibukanya sekolah pada Januari 2021, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar pemerintah daerah bersama penyelenggara pendidikan membuat peta zona kerawanan Covid-19 secara detail.
Pemetaan secara detail tersebut perlu dilakukan agar tiap daerah memiliki kondisi yang mungkin tak terdeteksi.
BACA JUGA: Menko PMK Ungkap Arahan Presiden soal Vaksinasi Covid-19
Dia mencontohkan, bila satu daerah ditetapkan sebagai zona merah, bisa jadi ada wilayah zona hijau di dalamnya. Dan berlaku sebaliknya, apabila suatu wilayah ditetapkan sebagai zona hijau, maka bisa jadi ada di dalamnya wilayah zona merah.
"Sebetulnya kepala daerah dan pemerintah daerah harus berani mengambil langkah yang cermat dan mengambil keputusan terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar ini," ujar Muhadjir, Selasa (8/12).
BACA JUGA: Pejabat Kemenko PMK Ungkap Alasan Pemerintah Merestui Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Mantan Mendikbud ini mengatakan, semakin lama peserta didik tidak bersekolah, maka moral dan perilaku anak bisa terus merosot. Karena itu, dia meminta pemerintah daerah bersama pihak sekolah bisa menyiapkan protokol kesehatan dengan baik, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, meminimalisir agar murid-murid tidak berkerumun, dan menyediakan masker untuk murid-murid.
"Patuhi protokol sebaik mungkin. Kalau itu dilakukan saya yakin sekolah-sekolah masih bisa jalan. Jika suatu saat ada kasus di sekolah segera ditangani dengan baik terutama dengan melibatkan satgas Covid-19 setempat," tuturnya.
BACA JUGA: Menko PMK Sebut Remaja Indonesia Harus Terselamatkan dari Perilaku Menyimpang Ini
Selain itu, Muhadjir meminta agar pemerintah daerah bersama pihak sekolah untuk menyediakan masker khusus yang sesuai dengan ukuran anak-anak. Hal itu agar di sekolah mereka tetap aman dan terselamatkan dari virus corona.
"Presiden juga mewanti-wanti dalam rapat kabinet terbatas untuk segera memproduksi masker untuk anak-anak. Mulai dari anak TK, SD, SMP, yang ukurannya jarang. Karena itu segera perlu diproduksi," pungkas Muhadjir Effendy. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad