"Kepada Menkominfo saya sudah minta agar dengan kewenangan dan peralatan yang ada untuk menghentikan video rekaman yang diunggah tersebut. Ini menciderai keanekaragaman kita dan proses pilkada yang ada sekarang ini,"ujar Djoko dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (23/8).
Dalam hal ini, Djoko juga meminta media massa mensosiliasikan pada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu SARA tersebut. Apalagi, tuturnya, di Jakarta terdapat berbagai suku dan etnis yang menetap. Ini, tuturnya, akan sangat mengganggu stabilitas kehidupan bermasyarakat di ibu kota.
"Aparat keamanan saya instruksikan lakukan tindakan dan antisipasi terkait hal-hal seperti ini," sambung Djoko.
Seperti yang diketahui, video yang mendiskreditkan etnis tertentu itu sudah menyebar luas di internet dan dapat akses di situs Youtube. Seorang pria menjadi narator dari video berdurasi dua menit tersebut.
Sembari memegang sebilah senjata tajam seperti sebuah parang dan wajah tersamarkan ia mengancam warga Tionghoa untuk tidak ikut dalam Pilkada DKI. Jika tidak, kasus 98 dengan korban warga Tionghoa, akan terulang lagi. Video itu diunggah pada 12 Agustus 2012 oleh akun bernama PP10Tahun1959. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkopolhukam: Wartawan Tertembak Senjata Rakitan
Redaktur : Tim Redaksi