Menkominfo Sebut Ada 97 Juta Pekerjaan Baru Bakal Muncul

Senin, 24 Januari 2022 – 06:06 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebut akan ada 85 juta pekerjaan lama yang hilang dan 97 juta pekerjaan baru muncul. Dokumen Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebut akan ada 85 juta pekerjaan lama yang hilang dan 97 juta pekerjaan baru muncul

Pasalnya, bakal ada pembagian kerja antara tenaga kerja, mesin, dan algoritma yang makin meningkat.

BACA JUGA: Stafsus Menkominfo Beberkan Alasan Perpindahan TV Analog ke Digital

"Hal tersebut menuntut peningkatan keterampilan bidang digital dan soft skills,” ujar Johnny dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Senin (24/1).

Berdasarkan laporan dari The Future of Jobs dari World Economic Forum, pada 2025 akan terdapat 43 persen pelaku industri yang melakukan reduksi atau pengurangan jumlah tenaga kerja sebagai konsekuensi dari penerapan integrasi teknologi.

BACA JUGA: Menkominfo Siapkan Jaringan Telekomunikasi MotoGP Mandalika 2022 Jadi Super Canggih

Menurut Johnny, peningkatan keterampilan digital dan soft skills selaras dengan perkembangan teknologi untuk tenaga kerja khususnya generasi muda Indonesia dapat dilakukan melalui upskilling dan reskilling.

“Adapun jenis pekerjaan baru yang muncul dan semakin meningkat permintaan di antaranya data analyst dan scientist, big data specialist, artificial intelligence and machine learning specialist, digital marketing and strategy specialist,” jelasnya.

BACA JUGA: Menkominfo Tegaskan Jaringan 5G di Indonesia Tak Ganggu Penerbangan

Selain itu, lanjut Johnny, ada pula beberapa jenis pekerjaan lain yang akan berkembang seperti renewable energy engineers, process automation specialist, internet of things specialist, digital transformation specialist, business services and administration managers.

"Juga business development professionals," ucap Johnny.

Oleh karena itu, Johnny mendorong setiap orang untuk terus meningkatkan kualitas diri seiring proyeksi jumlah dan jenis pekerjaan baru akibat adopsi teknologi.

Pemerintah juga terus mendorong sektor privat atau perusahaan swasta di Indonesia dari berbagai bidang untuk pemenuhan kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.

“Oleh karena itu, kami tentunya sangat menyambut baik inisiatif sektor privat dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia, seperti apa yang dilakukan oleh Media Group melalui Online Scholarship Competition (OSC),” ujarnya.

Johnny menjelaskan pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 memiliki lima poin penting, salah satunya pembangunan SDM.

“Di samping pembangunan SDM, pemerintah juga mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan APBN yang fokus terlepas dari Covid-19 saat ini,” jelasnya.

Menteri Johnny menyatakan di tengah tuntutan terhadap peningkatan kualitas SDM dan manajemen talenta, fokus pembangunan SDM juga diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki SDM yang kuat dan hebat.

“Secara spesifik, dalam meningkatkan SDM unggul, Pemerintah terus memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain melalui perluasan program beasiswa, adopsi teknologi informasi dan komunikasi, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi setingkat kelas dunia, serta pengembangan riset dan inovasi,” papar Johnny. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler