Menkopolhukam: Napi Ngamuk Karena Pompa Air tak Jalan

Jumat, 12 Juli 2013 – 14:46 WIB
JAKARTA - Para napi di Lapas Klas I Tanjung Gusta di Medan mengamuk dan membuat kerusuhan akibat listrik dan persediaan air di lapas itu tidak memadai. Hal itu diungkapkan Menkopolhukam Djoko Suyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat, (12/7). Menurut Djoko, peristiwa itu berawal dari pemadaman listrik yang terjadi di wilayah lapas dan sekitarnya.

"Pemadamannya bukan hanya di lapas tapi juga di luar wilayah. Dari pihak lapas sudah lakukan upaya nyalakan listrik dengan generator yang dimiliki. Namun kapasitas genset tidak bisa penuhi seluruh kebutuhan. Ini mengakibatkan pompa air tidak bisa juga. Makanya para napi marah dan lakukan pengrusakan," papar Djoko dalam jumpa persnya.

Akibat kerusuhan yang dilakukan napi itu, kata Djoko, bagian perkantoran lapas mengalami kerusakan cukup parah. Sedangkan sel tempat para napi berada justru tidak mengalami kerusakan. Ia pun mengakui bahwa jumlah napi dalam lapas itu sudah melebihi kapasitas.

"Sudah overkapasitas. Kapasitasnya 1054 orang. Akan tetapi sekarang 2.600 orang. Overcapacity lebih dari 200 persen," ungkapnya.

Saat ini, kata Djoko, situasi di lapas sudah dapat dikendalikan oleh pihak keamanan. Pemerintah sudah menginstruksikan agar segera dilakukan perbaikan kantor administrasi lapas, karena kantor itu dibutuhkan untuk mengurus napi yang keluar dan masuk. Polda Sumut, kata Djoko, sudah mengerahkan personilnya untuk mengamankan lapas selama masa perbaikan.

"Pengejaran dan penangkapan napi terus dilakukan. Presiden memerintahkan Kapolri untuk lakukan investigasi yang mendalam atas peristiwa ini," tandas Djoko. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Kerusuhan Lapas juga Disebabkan Persoalan Anggaran

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler