Menlu ASEAN Akan Bertemu Bahas Soal Korut

Kamis, 04 April 2013 – 17:49 WIB
JAKARTA--Korea Utara kembali semakin memanaskan situasi di Semenanjung Korea dengan mengumumkan pengaktifan kembali reaktor nuklir yang ditutup sejak 2007. Reaktor ini dikhawatirkan akan difokuskan untuk senjata pemusnah massal.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, menyatakan keprihatinan atas situasi di Korea tersebut. Ia berharap tetap ada komunikasi diplomasi antara berbagai pihak untuk menangani peningkatan konflik di wilayah Korea tersebut. Menurut Marty sejumlah menteri luar negeri di ASEAN berencana mengadakan pertemuan untuk membahas masalah Korea Utara itu.

"Harapan kita, semua pihak yang terkait dapat menunjukkan sikap yang menahan diri jika memungkinkan terjalinnya komunikasi diplomatic dan dialog agar situasi bisa dipelihara secara kondusif," ujar Marty di kompleks kantor Presiden, Jakarta, Kamis (4/4).

Sejauh ini warga Indonesia di Korea Utara, kata dia, mencapai 21 orang. Komunikasi antara pemerintah  dengan warga Indonesia di sana tetap berjalan.
Meski situasi di Semananjung Korea memanas, kata Marty, tidak mempengaruhi hubungan diplomatis dengan Indonesia.

"Secara langsung Korut tidak ada pengaruh langsung. Tapi pengaruhnya terhadap kawasan kita ini ya kawasan Asia timur kan sekarang kondisi semakin tidak menentu, kondisi semakin peningkatan ketegangan di semenajung Korea. Penekanan kita situasi ini bisa dipulihkan, bisa stabil di kawasan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Korea Utara terus menggencarkan provokasinya terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat. Setelah merilis serangkaian ancaman, Selasa (2/4), Korea Utara mengumumkan pengaktifan kembali reaktor nuklir yang ditutup sejak 2007. Reaktor ini dikhawatirkan akan difokuskan untuk senjata pemusnah massal.

Kantor berita Pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA, mengabarkan, selain ditujukan untuk kepentingan pembangkit listrik, pengaktifan kembali reaktor nuklir Yongbyon yang dibangun pada era Uni Soviet ini juga akan difokuskan untuk bahan baku senjata pemusnah massal.

Pengumuman ini menambah tinggi tensi di Semenanjung Korea yang belakangan terus meningkat menyusul serangkaian ancaman yang dirilis Pyongyang. Dalam dua pekan terakhir, Pyongyang menggertak akan menyerang frontal Korea Selatan (Korsel) dan sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS).

Ancaman terakhir yang disemburkan Korut adalah menyerang kepentingan-kepentingan AS di Guam dan Hawaii, bahkan akan menembakkan peluru kendalinya ke daratan utama AS. Pyongyang juga mengancam akan menutup kawasan industri Kaesong yang merupakan simbol terakhir kerja sama antar-Korea.

Rangkaian ancaman ini menyusul sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 7 Maret lalu selepas Korut menggelar uji coba peluru kendali dan melakukan tes nuklir bawah tanah pada awal Desember 2012. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngotot Minta Premi SJSN Rp27 Ribu

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler