Menlu Lelet

Selasa, 11 Desember 2012 – 19:43 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Marty Natalegawa meminta masyarakat Indonesia tidak berlebihan menyikapi pernyataan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin yang dirasa menghina mantan Presiden RI BJ Habibie.

Permintaan tersebut menurut Marty Natalegawa, karena pernyataan Zainudin Maidin adalah pandangan pribadi yang bersangkutan, bukan pandangan resmi dari Pemerintah Malaysia.

"Masyarakat Indonesia tidak perlu bereaksi berlebihan, apalagi memberi peluang untuk membesar-besar masalah itu. Ini kan jelas pandangan yang tidak-tidak," kata Marty Natalegawa di gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (11/12).

Menyikapi pernyataan kalangan anggota Dewan dalam Rapat Paripurna DPR Selasa (11/12) siang, Menlu mengatakan akan mencari sebuah cara untuk menyikapinya. Marty Natalegawa balik bertanya, apakah semua pandangan pribadi seperti itu perlu ditanggapi oleh Pemerintah RI?

"Jangan setiap masalah itu ada polemik antara A, B dan C. Nanti kita cari cara yang paling baik dan tepat untuk sampaikan ke mereka. Ini kan tulisan pribadi, apakah setiap tulisan-tulisan seperti itu  akan kita komentari satu per satu," katanya.

Ketika ditanya, apakah sebagai Menlu, Marty Natalegawa sudah membacanya? Tegas dia katakan belum membaca artikel itu. "Saya sendiri belum baca artikel itu dan nggak tertarik untuk membacanya."

Sebagaimana diberitakan, kedatangan BJ Habibie di Malaysia 6 Desember 2012 mendapat sambutan negatif dari Zainudin Maidin melalui sebuah tajuk rencana di koran Utusan Malaysia, media milik partai penguasa.

Zainudin menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa dan menyamakan Habibie dengan Anwar Ibrahim, tokoh oposisi Malaysia, dan menyebut keduanya sebagai "The Dog Of Imperialism". (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Kedatangan TKI, Bandara Diperketat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler