jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri atau Menlu Retno LP Marsudi menyebut pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk mengembalikan satu WNI yang disandera Abu Sayyaf. Pemerintah terus berkoordinasi dengan pihak Filipina demi menemukan satu sandera tersebut.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas Filipina mengenai keberadaannya dahulu," kata Retno usai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (27/12).
BACA JUGA: Apresiasi Sukamta PKS untuk Ikhtiar Pemerintah Bebaskan WNI dari Abu Sayyaf
Terutama, kata Retno, pemerintah ingin memastikan lokasi WNI yang disandera. Dari situ, pemerintah Indonesia bisa mengetahui kondisi kesehatan WNI tersebut.
"Jadi, yang penting sebelum tau kondisinya, keberadaannya ada di mana karena mereka kan seperti biasa berpindah-pindah terus," pungkas dia singkat.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Jajaki Pembebasan 1 WNI Sandera Abu Sayyaf
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Filipina berhasil membebaskan dua dari tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Mindanao, Minggu (22/12).
Pembebasan sandera melalui operasi khusus itu merupakan buah pembicaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
BACA JUGA: Filipina Serahkan Dua WNI yang Sempat Ditawan Abu Sayyaf ke Kedubes RI
Operasi pembebasan itu diwarnai kontak senjata itu berhasil membebaskan dua sandera, yakni Maharudin Lunani (48) dan Samiun Maneu (27). Namun, satu sandera lagi atas nama Muhammad Farhan (27) masih berada di tangan kelompok Abu Sayyaf, sedangkan satu anggota militer Filipina meninggal dunia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan