jpnn.com, BEIJING - Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mencopot menteri luar negerinya, Qin Gang. Penggantinya adalah pendahulunya di jabatan sama, yakni Wang Yi.
Keberadaan Qin Gang menjadi teka-teki karena tokoh kelahiran 19 Maret 1966 itu menghilang dari publik selama sebulan ini.
BACA JUGA: Tampilkan Peta Laut China Selatan Versi Tiongkok, Barbie Bikin Vietnam Murka
Sejak 25 Juni lalu, mantan Ambasador Tiongkok untuk Amerika Serikat (AS) itu absen dari berbagai acara diplomatik penting di dalam negeri maupun mancanegara.
Hal itu memunculkan spekulasi bahwa Qin Gang terlibat skandal. Ada yang menduganya terseret skandal mata-mata, perselingkuhan, bahkan anak haram.
BACA JUGA: Xi Jinping Mendesak Militer China Siap Perang, Siapa Lawannya?
Kongres Rakyat Nasional (NPC) Tiongkok sebagai lembaga legislatif tertinggi di negeri yang dikuasasi komunis itu pun menggelar pertemuan darurat pada Selasa (25/7). Pertemuan itu memutuskan pencopotan Qin Gang.
Tidak ada penjelasan soal alasan yang mendasari pencopotan Qin Gang dari posisi menlu. Bio datanya di situs Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga langsung dihapus.
BACA JUGA: Terungkap Isi Percakapan Luhut Panjaitan dengan Menlu China di Telepon
Warganet Tiongkok pun langsung bertanya-tanya soal dasar pencopotan figur diplomat yang dianggap kompeten itu. Namun, pemerintah Tiongkok langsung menyensor komentar-komentar warganet.
Memang Qin Gang sudah bukan menlu lagi. Walakin, NPC mempertahankan Qin Gang sebagai penasihat negara, sebuah jabatan di bawah perdana menteri, tetapi masih di atas menteri.
Sebenarnya Qin Gang adalah pejabat kepercayaan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dia merupakan salah satu tokoh muda yang pernah ditunjuk mengisi posisi wakil menteri luar negeri.
Qin Gang juga pernah dipercaya memimpin Direktorat Protokol Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada periode 2015-2018. Pada 2021, dia ditugaskan menjadi Dubes Tiongkok untuk AS saat hubungan kedua negara itu di puncak ketegangan.
Namun, menghilangnya Qin Gang dari publik dinilai bentuk pengambilan politik di Tiongkok yang kian tidak transparan.
Analis risiko politik dari Eurasia Group Jeremy Chan menyebut Qin Gang tidak akan didakwa dengan tindak kejahatan apa pun.
Namun, Chan menduga Qin Gang akan dijauhkan dari publik.
“Ini memperkuat pandangan kami bahwa pencopotan Qin sebagian besar disebabkan oleh rumor yang beredar luas tentang kehidupan pribadinya daripada pelanggaran keamanan nasional yang lebih serius,” ujar Chan.
Penunjukan Wang Yi sebagai menlu baru pun dinilai cukup mengejutkan. Bagaimanapun dia pernah menjabat posisi itu selama 10 tahun hingga berakhir pada 2022.
Tokoh berusia 69 tahun itu merupakan penting pemerintahan Tiongkok. Wang Yi mengepalai Kantor Umum Komisi Luar Negeri Partai Komunis Tiongkok (PKC).
Posisi itu adalah jabatan tertinggi dalam tim diplomasi Tiongkok. “Mencari seorang untuk posisi itu lebih sulit daripada menemukan menteri luar negeri baru,” ujar Liu Dongshu, lektor kepala berspesialisasi politik Tiongkok di City University, Hong Kong.
Menurut Liu, posisi kepala Kantor Umum Komisi Luar Negeri PKC membutuhkan seorang anggota politbiro parpol yang berkuasa di Tiongkok itu.
“Menggantikan Wang dengan seorang lainnya sebagai anggota Politbiro akan menjadi kejutan politik yang lebih besar,” ulasannya.(Straits Times/JPNN.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahmoud Abbas Temui Xi Jinping, Tiongkok Terus Dukung Perjuangan Palestina
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi