JPNN.com

Menolak Parsel Lebaran, Dedi Mulyadi Sarankan Kirim untuk Masyarakat Kurang Mampu

Jumat, 21 Maret 2025 – 10:30 WIB
Menolak Parsel Lebaran, Dedi Mulyadi Sarankan Kirim untuk Masyarakat Kurang Mampu - JPNN.com
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan dirinya tidak akan menerima paket parsel yang diberikan selama perayaan Idulfitri 1446 Hijriah.

Para pemberi parsel diusulkan untuk mengalokasikan dalam bentuk uang dan disebarkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

BACA JUGA: Mudik Lebaran 2025, Demul Pastikan Infrastruktur Jabar Relatif Sudah Bagus

“Saya sampaikan, kan setiap Lebaran itu suka ada kirim parsel tuh. Saya sampaikan, yang mau mengirim parsel buat gubernur, lebih baik tidak usah kirim, tetapi kirimkan parselnya ke warga dalam bentuk paket nilainya Rp150 ribuan deh,” kata Dedi Mulyadi di Bandung, Jumat (21/3/2025).

Pria berusia 53 tahun itu mengungkapkan, dengan memberikan langsung parsel tersebut kepada masyarakat tidak mampu, maka bisa lebih bermanfaat.

BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa di Bandung Tolak Pengesahan UU TNI, Sampaikan Kekhawatiran

Menurut Dedi Mulyadi, penerima diharapkan merupakan warga yang berada di lingkungan terdekat dari pengirim parsel.

“Antar ke tetangganya, ke teman-teman yang tidak mampu pada lingkungan masyarakatnya. Nanti sampaikan ke gubernur dalam bentuk kertas. Pak Gubernur selamat Hari Raya Idulfitri,” ucapnya.

BACA JUGA: 24 Ribu Personel Polda Jabar Siap Amankan Operasi Ketupat Lodaya 2025

Bagi pihak-pihak yang akan memberikan parsel kepada gubernur, Dedi mengatakan, nantinya cukup dengan mengirimkan kertas yang sudah tertulis nama penerima uang dari pengganti tersebut.

"Dalam kertas ini tertulis titipan parselnya sudah saya berikan pada ma'acah, ma'ini, ma'imah, ma'isa, sebutkan saja namanya gitu loh. Ini kan asik gitu loh," ucapnya.

Dedi Mulyadi menilai, makin banyak para pengirim parsel menggunakan metode tersebut maka akan semakin banyak masyarakat yang sangat terbantu.

Dia kemudian berkelakar, parsel yang dikirim ke rumahnya maka akan sia-sia, sebab dirinya hidup sendiri, tanpa ada istri.

“Kalau ada 100 yang kirim ke saya, misalnya, mereka bisa kasih sepuluh orang, berarti kan sudah ada 1.000 yang bisa dibantu. Dibanding ditumpuk di tempat saya, enggak ada yang makan. Kan saya di rumahnya enggak ada istri, enggak ada yang makan," tutupnya.. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler