Menpar Arief Yahya Lunasi Janji 'Ledakkan' Danau Toba dengan Konser Kemerdekaan

Selasa, 23 Agustus 2016 – 12:21 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - BALIGE - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya akhirnya membayar lunas janjinya untuk ‘meledakkan’ Danau Toba dengan Konser Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016. Sabtu (20/8) malam, panggung apung di atas Danau Toba di Pantai Bebas, Parapat di Kabupaten Simalungun sukses menghipnotis lebih dari 10.000 penonton yang penuh sesak dari sore.

Presiden Joko Widodo yang hobi nge-rock juga ikut menikmati performance Slank dan kawan-kawan di atas panggung apung. Konser yang disupport Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata itu tak hanya sukses dan aman dari sisi penyelenggaraan, tapi juga heboh dan menyedot perhatian publik.

BACA JUGA: Ruhut Dicopot Jadi Jubir, Begini Penjelasan Mas Ibas

Konser itu merupakan bagian dari puncak perayaan HUT RI yang digelar di kawasan Danau Toba. Presiden Jokowi bahkan ikut merasakannya.

Sebuah kehormatan yang luar biasa, terutama bagi 7 Kabupaten yang menjadi tuan rumah Danau Toba. Ada tiga hal istimewa dalam konser kemerdekaan yang berakhir dengan pesta kembang api di bibir pantai itu.

BACA JUGA: Beredar Kabar Bu Risma Hari Ini ke KPK

Pertama, panggung apung seluas 12 x 24 meter yang benar-benar mengapung 10 meter dari garis pantai di atas danau. Panggung itu senantiasa bergoyang sepanjang acara karena harus menahan beban 6 ton dari stage riging, sound system dan band equipment di atasnya.

Panggung apung dengan dua replika patung batu di kiri-kanan itu berdiri di atas semacam jeriken yang dikosongkan. Kekuatan panggung apung itu bisa sampai 60 ton, sehingga biasa dipakai untuk mendaratkan tank ampibi.

BACA JUGA: Siap-Siap, Hari Ini KPK Beber Hasil Survei Integritas

“Panggung itu pertama kali dibuat di Indonesia, dan bisa ditarik ke mana saja di Danau Toba untuk show berpindah-pindah,” kata Arief Yahya Menteri Pariwisata di Balige, Tobasa.

Kedua, konser kemerdekaan kali ini istimewa dengan tampilnya artis papan atas ibu kota yang hadir di Danau Toba. Dari Slank yang punya konstituen besar di mana-mana termasuk di kawasan Danau Toba, lalu Sammy Simorangkir, Oppie Andaresta, Dewa Bujana dan lainnya. Tidak mengherankan, jika dari tepian danau sampai ke taman rumput dan di tepi Jalan Raya Sisingamangaraja itu penuh dengan lautan manusia.

Performance drama tradisional dari Siantar dan tarian 4 puak juga cukup kuat memberi makna konser kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 itu. “Ada perpaduan yang nyaris sempurna, antara cultural event dengan commercial event. Ada yang mengisi kebutuhan berkesenian lokal, mengangkat kebudayaan dan tradisi Danau Toba. Ada juga yang bermusik modern dan kntemporer. Keren!” jelas Arief.

Ketiga, sebelum hadir ke konser kemerdekaan itu di Parapat, Presiden Joko Widodo membuat terobosan percepatan pengembangan kawasan Pariwisata Danau Toba. Badan Otoritas Pengembangan Pariwisata Danau Toba akan segera beroperasi dan mempercepat danau dari kaldera supervolcano terbesar di dunia itu untuk menjadi destinasi kelas dunia.

“Pak Presiden sangat concern ke Pariwisata, dan beliau memutuskan untuk percepatan infrastruktur akses menuju ke Danau Toba,” ungkap Arief Yahya.

Apa yang akan dilakukan percepatan? Pertama Bandara Silangit di Tapanuli Utara yang panjang landas pacunya saat ini masih 2.400 meter dan digunakan 2.250 meter. Hingga Juli 2017 nanti akan diperpanjang hingga 2.650 meter. Sedangkan lebarnya, dari 30 meter menjadi 45 meter. J

Jenis bahan untuk pengerasan landas pacu Bandara Silangit adalah  PCN 42 F/C/X/T. Dengan demikian pesawat berbadan lebar dengan muatan penuh bisa landing di sana.

Selain itu apron akan diperluas sehingga mampu menampung 4 pesawat besar jenis Boeing 737-500. “Overlay Runway juga akan dibuat di sisi kanan, sehingga pesawat bertubuh panjang seperti Bombardier-nya Garuda bisa berbelok U-turn dari dua sisi, ujung kanan maupun ujung kiri. Tragetnya Maret 2017 sudah tuntas. Begitu pun perluasan terminal kedatangan-keberangkatan, bulan Desember 2016 sudah selesai dengan kapasitas 100 ribu penumpang setahun,” jelas Menpar Arief Yahya.

Kapasitas terminal penumpangnya, kata dia, akan dinaikkan dari 500 meter persegi menjadi 1.706 meter persegi. Desainnya juga menggunakan arsitektur nusantara, seperti Rumah Bolon, rumah adat Batak berderet. Motif ornamennya juga ukiran warna Batak yang khas, merah, hitam dan putih.

Infrastruktur lain yang akan dibangun untuk percepatan Danau Toba adalah jalan tol dari Kuala Namu ke Tebing Tinggi. Selanjutnya tol dari Tebing Tinggi akan dilanjutkan ke Pematang Siantar.

Sedangkan jalan dari dari Siantar ke Parapat akan diperlebar sehingga bisa mempercepat akses menuju ke danau bekas supervolcano yang pernah erupsi besar pada 75.000 tahun silam itu. “Ini keputusan yang sangat istimewa di bulan istimewa, HUT RI ke-71. Dan ini adalah komitmen pemerintah pusat –dalam hal ini Pariwisata—buat masyarakat 7 kabupaten di Danau Toba dan Sumatera Utara pada umumnya,” kata Arief Yahya.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Suap Anggaran Kemenpupera Bungkam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler