Menpar Arief Yahya Resmikan Dua Homestay Sigapiton

Sabtu, 25 November 2017 – 14:59 WIB
Menpar Arief Yahya meresmikan homestay percontohan di Desa Sigapiton, Kabupaten Toba Samosir yang terletak di pinggir timur Danau Toba. Foto: istimewa

jpnn.com, TOBA SAMOSIR - Menpar Arief Yahya berkesempatan meninjau banyak lokasi penting terkait kesiapan Danau Toba, sebagai destinasi prioritas.

Seusai mendampingi Presiden Jokowi di Peresmian Terminal Internasional Bandara Silangit, dia langsung mendatangi Desa Sigapiton, Kabupaten Toba Samosir terletak di pinggir timur Danau Toba.

BACA JUGA: Presiden Minta Runaway Bandara Silangit Diperpanjang Lagi

Sebuah desa kecil, yang dijadikan desa pilot project untuk Pengembangan Homestay Desa Wisata oleh Kementerian Pariwisata.

Terakhir, Desa Sigapiton ditinjau Menpar Arief pada saat kunjungan lapangan pertamanya 8 Juli lalu.

BACA JUGA: LCC Scoot Akhirnya Terbang Singapura - Palembang

Sejak 15 Oktober 2017, sekitar sebulan lalu telah berdiri dua unit Homestay “Jabu Na Ture” yang dijanjikan oleh Menpar Arief Yahya dengan terinspirasi dari desain Sayembara Homestay Nusantara dan Homestay Ecopod yang merupakan percontohan Homestay yang dibuat dari bahan bambu.

Bambu adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh cepat dan berkembang di banyak daerah di Indonesia. Bambu mudah dicari bahannya, sehingga mudah maintenance-nya.

BACA JUGA: Bangun Generasi Sadar Wisata di Creativity Day for Teachers

Desain Homestay Jabu Na Ture sendiri terinspirasi dari bentuk Jabu Bolon khas Rumah Tradisional suku Batak Toba namun dengan modifikasi material Bambu yang lebih murah dan eco-friendly.

Pembangunan Homestay ini didanai oleh Kementerian Pariwisata untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana mempertahankan ciri khas setempat atau Arsitektur Nusantara, dan menjadikan homestay sebagai salah satu usaha pariwisata masyarakat. Untuk selanjutnya Pembangunan Homestay sangat terbuka untuk didanai oleh Investor lainnya.

Keberadaan dua homestay di tengah masyarakat dan di wilayah otoritatif Danau toba ini diharapkan menumbuhkan ketertarikan bagi anggota masyarakat lainnya untuk menjadikan rumah tinggalnya sebagai homestay dan desa dapat menjalankan usaha pariwisata secara mandiri.

Menpar Arief Yahya juga sempat berkunjung ke Tomok. Dia meninjau Pasar Cinderamata dan Objek Wisata Budaya Sigale-gale yang ada di depan rumah-rumah adat yang khas itu.

“Ya, jika ingin menjadi global players maka pastikan selalu menggunakan global standard,” tutur Menpar Arief Yahya yang sempat bertemu dengan Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis).

Dalam pertemuan dengan PokDarWis itu, diketahui bahwa perkembangan “homestay” semakin marak dan butuh support dari Pemerintah Pusat. Saat ini, telah terdata 14 unit homestay yang membutuhkan bantuan peremajaan dari sisi interior.

Menpar Arief merespon positif informasi dan permohonan dukungan PokDarWis setempat, dan menyatakan Kementerian Pariwisata akan mendukung 20 paket peremajaan interior homestay yang akan diberikan selambat-lambatnya bulan Desember 2017.

Sementara itu, untuk revitalisasi bangunan dan toilet, Menpar akan berkoordinasi dengan K/L teknis terkait seperti PUPR.

Menpar juga melihat sudah ada masuknya instansi lain yang mendukung pariwisata di Tomok, seperti Pelindo, dan berharap PokDarWis dengan didukung Bupati semakin gencar berkoordinasi lintas sektor untuk pengembangan pariwisata yang memakmurkan masyarakat lokal.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wujudkan Belitung Masuk Zonasi Geopark Global


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler