Menpar Puji Rio Vamory, Bankir yang Banting Setir Jualan Sate di Swiss

Selasa, 02 Mei 2017 – 09:37 WIB
Foto: YouTube

jpnn.com, ZURICH - ZURICH - Rio Vamory sebenarnya sudah cukup enak menjadi bankir di bank ternama di Swiss. Namun, pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat itu memilih banting setir menjadi pedagang kaki lima di jalanan Zurich.

Mulai awal Mei ini, Rio berdagang sate ayam khas Indonesia di kota yang menjadi pusat keuangan dan perbankan itu. Pria 34 tahun itu sengaja menjual sate yang benar-benar khas dan bercita rasa Indonesia.

BACA JUGA: Aceh Jualan Paket Wisata Family Friendly di 3 Kota Besar Malaysia

Kabar Rio berjualan sate memang sedang viral. Ada warganet bernama Krisna Diantha yang membuat profil tentang Rio dan mengunggahnya ke YouTube.

BACA JUGA: Jokowi: Promosikan Pariwisata Indonesia di Hongkong

Rio mengatakan, keputusannya menjadi penjual sate di Swiss bukannya karena nekat. “Sudah lama kepikiran,” katanya.

Rio memang punya bekal ilmu soal menjual makanan. Kebetulan saat menimba ilmu di bangku kuliah, Rio pernah membuat tesis tentang food truck.

BACA JUGA: Jokowi Promosikan 10 Bali Baru ke Pebisnis di Hong Kong

Karenanya Rio menegaskan, upayanya itu sudah melalui proses yang lama dan pertimbangan matang. ”Saya optimistis,” ujarnya.

Jadi bankir sebenarnya memang membuat Rio memiliki uang banyak. Namun, dia tetap merasa kurang sreg. “Isi dompet iya, tapi nggak isi jiwa,” tuturnya.

Rio memang tak langsung berjualan sate dengan gerobak. Dia terlebih dulu melakukan uji coba di kalangan terbatas.

Karenanya dia melakukan eksperimen. Bukan hanya untuk mengetahui rasa satenya, tetapi juga jumlah yang bisa ditampung di pemanggang.

Hasilnya pun mengejutkan. “Super,” ujar seorang perempuan bule tentang sate buatan Rio. “Very very good,” kata perempuan berjawah oriental sambil memegang tusuk sate.

Sedangkan Krisna yang membuat video itu menyebut sate buatan Rio cukup istimewa. Bukan hanya karena satenya dijual dengan gerobak agar seperti di Indonesia, tapi dagingnya pun empuk.

“Ada potongan lemak yang membuat sate ayam tetap empuk dan tidak cepat kering,” ujar Krisna dalam narasinya di YouTube.

Menpar Arief Yahya memuji anak muda yang punya semangat entrepreneur. Apalagi menggunakan industri pariwisata (baca: kuliner) sebagai batu loncatan untuk menuju prestasi baru yang dikenal di Zurich dan dunia. "Dan, masakan yang dijual adalah sate! Satu dari lima ikon kuliner nusantara yang sedang dipromosikan kemenpar di seluruh dunia," kata Menteri Arief Yahya.

Kelima jenis masakan Wonderful Indonesia yang didorong maju dan berkembang itu adalah soto, sate, nasi goreng, gado-gado dan rendang. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesona Kampung Batik Giriloyo, Dari Membatik Hingga Pecel Mbang Turi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler