jpnn.com, BELITUNG TIMUR - Cukup lama Menpar Arief Yahya berkunjung di Rumah Kata Andrea Hirata di Belitung Timur, Babel. Setelah semua kegiatan Gerhana Matahari Total (GMT) di Tanjung Kelayang, Belitung selesai.
"Andrea ini mantan anak buah saya di PT Telkom dulu," aku Arief Yahya. Karena itu, dia sangat dekat baik dari sisi personal maupun ide-ide besarnya membangun pariwisata Indonesia.
BACA JUGA: Dwiki, Eko, Andrea Hirata Bakal Hebohkan GMT Belitung
Museum Kata itu sangat populer di Beltim. Rumah yang sudah menjadi gallery kata-kata, yang sangat monumental buat Belitung. Dari rumah inilah gagasan film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi itu muncul dan mengilhami Andrea Hirata. Arief Yahya memberi apresiasi yang sangat besar pada spirit Andrea yang karya novel Laskar Prlangi-nya mampu mengangkat nama Belitung.
Tanpa cerita dan film Laskar Pelangi, barangkali tidak seperti sekarang brand Belitung, dengan segala keindahan pantai, batuan, light house di Pulau Lengkuas, dan lainnya. "Karena itu Museum Kata ini sangat penting bagi brand Belitung yang sangat lekat dengan Negeri Laskar Pelangi," jelas Arief Yahya.
Ada benchmark yang menarik dijadikan acuan, kombinasi antara novel, film dan tourism. Pertama, Manchu Pichu di Peru, Amerika Latin, Loy Krathong di Thailand dan Hobbiton di New Zeland. Ketiganya dipopulerkan oleh novel dan film.
Machu Picchu (bahasa Quechua Machu Pikchu, artinya "Gunung Tua"; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang" adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
BACA JUGA: Luar Biasa! Andrea Hirata Terima Honoris Causa dari Universitas Inggris
"Setelah buku James Redfield: Celestine Phrophecy terbit 1993, pariwisata naik ribuan persen," kata Arief Yahya. Begitu pun kisah pada Hobbit di New Zeland Landscape lokasi syuting film Lord of the Rings dengan rumput hijau yang tertata rapi, bukit dan rumah para Hobbit yang hangat dan
nyaman.
"Kekuatan cerita, divisialisasi dalam bentuk film, mampu mendrive pariwisata dengan signifikan," jelas Menpar yang selalu membandingkan dengan sukses di tempat lain di dunia.
BACA JUGA: Cetak Novel di Jerman, Andrea Hirata Kian Mendunia
Andrea menjelaskan, museum yang dia buat itu sebenarnya sudah tidak nampung pengunjung. Setiap hari selalu didatangi wisatawan yang ingin melihat musem yang membuat nama Belitung terkenal itu. "Saya malah harus membatasi pengunjung, karena memang tidak nampung lagi," jelas Andrea yang juga disampaikan di Seminar sehari sebelum GMT 2016.
Arief Yahya yang datang berombongan dengan Bupati Beltim Yuslih Ihza Mahendra memang cukup happy berada di Museum Kata itu. Bangunannya sederhana, justru kesederhanaan itulah yang ditampilkan, didekorasi dan didesain menyatu dengan alam.
Temboknya papan kayu, lantainya ubin plaster semen yang sudah kelihatan lama, semua ruangan dipakai untuk display kata-kata mutiara Andrea Hirata, lukisan, dan buku-buku karya sastrawan kontemporer itu.
Buku Laskar Pelangi juga sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa, dan beredar di seluruh penjuru mata angin. Amerika Serikat (Penerbit Farrar Straus and Giroux), Australia, New Zealand (Penerbit :Random House), India (Penerbit Penguin), Pakistan (Penerbit Penguin), Bangladesh (Penerbit Penguin), Sri Lanka (Penerbit Penguin), Nepal (Penerbit Penguin), Jepang (Penerbit Sunmark Publisher), Jerman (Penerbit Hanser-Berlin), Belanda (Penerbit :Atlas- Contact), Spanyol (Penerbit Temas de Hoy), Italia (Penerbit Rizzoli), Turkey (Penerbit Butik Yayinlari), Brazil (Penerbit :Editora Sextante), Korea (Penerbit Theory and Praxis Publishing Co), Malaysia (Penerbit PTS Malaysia), China (Penerbit Yilin Press), Taiwan (Penerbit Solo Press), Vietnam (Penerbit Nha Nam Publishing).
"Saya melihat ada "Hobbit" di Museum Kata yang dikelola Andrea Hirata," ucap Arief.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andrea Hirata Sebut Mahar Laskar Pelangi Adalah Pahlawan
Redaktur : Budi