Menparekraf Sandiaga Uno Perkenalkan Program Aksilarasi 2024, Ini Tujuannya

Selasa, 15 Oktober 2024 – 12:27 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno memperkenalkan produk ekonomi kreatif lokal subsektor musik melalui Aksilarasi 2024. Foto: Dok. Kemenparekraf

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi kesuksesan acara IDEAFEST 2024 di Jakarta Convention Center baru-baru ini.

Dia menilai IDEAFEST mampu menjadi wadah bagi para pelaku UMKM, terutama pada sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk saling berbagi ide-ide kreatif dan berkolaborasi untuk mengembangkan berbagai inovasi baru pada sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

BACA JUGA: Album Kedua Banda Neira Dirilis dalam Format Piringan Hitam

"IDEAFEST dimulai dari sebuah event yang penuh dengan ide-ide kreatif, dan berkembang setelah 13 tahun menjadi event terbesar untuk ekonomi kreatif di Indonesia,” ungkap Sandiaga Uno dalam keterangan resmi.

Menurutnya, ide-ide kreatif yang dituangkan dalam event tersebut patut diapresiasi dan dimanfaatkan dalam upaya memperkuat sektor ekonomi kreatif di Indonesia.

BACA JUGA: Hyukoh & Sunset Rollercoaster Turut Ramaikan Joyland Festival Jakarta 2024

Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno juga memberikan penghargaan Idea Awards kepada sejumlah tokoh yang dianggap menghadirkan ide-ide kreatif dan inovatif.

Beberapa tokoh tersebut di antaranya, Jaksa Agung, ST. Burhanuddin, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, dan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

BACA JUGA: Amerta Hadirkan Keresahan dan Eksplorasi dalam Album Nodus Tollens

Tidak hanya itu, Sandiaga Uno juga memperkenalkan program Aksilarasi 2024 di IDEAFEST tahun ini.

Aksilarasi merupakan program komitmen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melakukan pendampingan, penciptaan serta pemanfaatan produk kreatif di Destinasi Super Prioritas agar masyarakat dapat menciptakan produk kreatif unggulan pada subsektor musik, film, penerbitan, seni pertunjukan, dan seni rupa.

"Program Aksilarasi dilaksanakan dengan pendekatan community development yang berfokus pada pendampingan untuk membantu masyarakat dalam proses penciptaan produk kreatif unggulan hingga tahap monetisasi untuk mengisi ruang dan kebutuhan destinasi super prioritas," jelasnya.

Pria berusia 55 tahun itu menjelaskan, program itu dimulai dari pemetaan potensi di lima Destinasi Super Prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang).

Selanjutnya ada inkubasi kreatif bagi komunitas yang telah menghasilkan berbagai macam produk hasil kreativitas unggulan daerah, mencakup produk subsektor musik, film, penerbitan, seni pertunjukan, dan seni rupa.

P"roduk hasil inkubasi kemudian memasuki tahap digitalisasi produk dan pada tahun ini produk kreatif Aksilarasi telah memasuki tahap launching untuk distribusi dan komersialisasi," ucapnya.

Program tersebut nanti berkolaborasi dengan distributor untuk mendistribusi dan mengkomersialisasi produk hasil inkubasi Aksilarasi dan produk program Lensa Kreatif.

Antara lain, Goldilocks, member of Rangkai.id untuk distribusi produk subsektor film dan subsektor seni pertunjukan; Musik Bagus untuk distribusi produk subsektor musik dan subsektor seni rupa; Potostock Indonesia untuk distribusi produk subsektor fotografi; dan Elex Media Komputindo untuk distribusi produk subsektor penerbitan.

Dalam program Aksilarasi 2024, Musik Bagus ditunjuk oleh Kemenparekraf untuk menjadi distributor untuk mendistribusikan produk pada subsektor musik dan subsektor seni rupa. Terdapat dua Destinasi Super Prioritas yang memiliki fokus pada subsektor musik dan subsektor seni rupa, yaitu Mandalika dan Labuan Bajo.

Beberapa contohnya yakni Cilokaq merupakan sebuah musik tradisional khas suku Sasak, Nusa Tenggara Barat. Musik tersebut berasal dari sebuah permainan gambus yang membawakan lagu-lagu untuk mengisi waktu senggang dan sebagai pelepas lelah.

Cilokaq merupakan seni musik bernafaskan padang pasir yang komposisi lagunya bersumber dari nada gambus tunggal. Seiring berjalannya waktu, musik Cilokaq dikembangkan lagi dengan menambahkan alat-alat musik lain, seperti jidur, suling, gitar, dan gendang (ketipung).

Terdapat 5 lagu khas Mandalika yang disajikan dalam Album ‘Aksilarasi: Mandalika’ yakni Resonansi Dunie, Seribu Masjid, Pancing Lindung, Kute Mandalike, dan Balek Bembek.

Aksilarasi 2024 juga memperkenalkan sejumlah karya lain dari berbagai daerah di Indonesia. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler