Amerta Hadirkan Keresahan dan Eksplorasi dalam Album Nodus Tollens

Kamis, 10 Oktober 2024 – 07:17 WIB
Amerta saat sesi dengar album Nodus Tollens di Ratatat, Jakarta Selatan pada Selasa (8/10) malam. Foto: Dedi Yondra / JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Band post-metal asal Jakarta, Amerta akan meluncurkan album penuh perdana yang berjudul Nodus Tollens.

Album berisikan 10 track tersebut rencananya bakal dirilis pada Jumat, 11 Oktober 2024.

BACA JUGA: Amerta Memasuki Babak Baru Lewat Hejira

Adapun Nodus Tollens, judul album yang dipilih Amerta berasal dari bahasa Latin. Nodus Tollens diartikan sebagai sebuah perasaan kesadaran bahwa hidup yang dijalani terasa aneh atau tidak biasa.

Band beranggotakan Raja Panggabean (gitar), Auliya Akbar (drum), Anida Bajumi (bas), Techa Aurellia (vokal), dan Lody Andrian (synthesizer) itu menilai istilah Nodus Tollens menggambarkan tema lagu-lagu di dalam album tersebut.

BACA JUGA: Amerta Melepas Chevron yang Penuh Kekontrasan

"Gambaran besar album ini mungkin menunjukkan keresahan, kayak segala hal di sekitar kita itu sudah tidak make sense, aneh. Intinya, keresahan diri masing-masing," kata Anida Bajumi, pemain bas Amerta saat sesi dengar di Ratatat, Jakarta Selatan, Selasa (8/10) malam.

"Album ini enggak hanya marah, tetapi juga mungkin sedih," sambung Auliya Akbar, drummer Amerta.

BACA JUGA: Diproduseri Ricky Siahaan, Amerta Lepas Lagu Bleeker

Amerta memadukan sejumlah unsur musik yang menggugah rasa serta aransemen yang berani dalam album Nodus Tollens.

Lagu-lagu dalam album tersebut bermuatan post-metal, doom/sludge, hingga shoegaze, dengan eksplorasi yang cukup mengejutkan.

Personel menggabungkan kekuatan instrumental yang solid dengan aransemen berlapis sehingga memberikan nuansa atmosferik penuh tekstur dan kedalaman.

Tidak hanya menyuguhkan aransemen berat dan gelap, Amerta juga menyertakan lapisan-lapisan melodi yang lirih, reflektif, dan menenangkan. Semua makin sempurna dengan karakter vokal Techa Aurellia yang indah dan kuat.

"Ini menantang, bagaimana menampilkan agresi yang berbeda dari Pelteras," ungkap Techa Aurellia.

Amerta memasukkan 10 track dalam Nodus Tollens yaitu Argentum, Hejira, Kala Sang Surya Tenggelam (Chrisye cover), Bleeker, Padam, Eternal Grace, Pirouette, Beautiful Ivory, Chevron, dan Tiang Garam.

Meski beberapa nomor lama sempat dirilis dalam bentuk single, Amerta memastikan bahwa lagu dalam Nodus Tollens merupakan versi terbaru.

"Misalnya lagu Bleeker dalam album ini versi baru, berbeda dari yang sudah rilis," ucap Anida Bajumi.

Menariknya lagi, Amerta turut menyertakan lagu Kala Sang Surya Tenggelam yang pernah dipopulerkan oleh mendiang Chrisye. Amerta kini memberi sentuhan magis pada lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra tersebut.

Masuknya lagu Kala Sang Surya Tenggelam ke dalam album Nodus Tollens ternyata awalnya tanpa direncanakan. Semua bermula ketika Amerta mencari lagu tambahan untuk dibawakan di sebuah panggung.

"Belakangan kami dengar lagu Indonesia lama, terus waktu itu karena kurang lagu buat manggung akhirnya bawakan lagu Kala Sang Surya Tenggelam," jelas Auliya Akbar.

Amerta melewati proses panjang hingga akhirnya bisa merampungkan album Nodus Tollens. Para personel ternyata telah menyiapkan materi sejak 2019 silam. 

Proses rekaman diselesaikan dalam waktu cukup lama yakni sekitar dua tahun. 

"Workshop pun banyak dinamika. Sampai akhirnya kami menemukan format paling nyaman buat kami," tutur Raja Panggabean.

Dari segi produksi, Amerta melibatkan Ricky Siahaan (Seringai) yang berperan sebagai produser sekaligus mentor.

Gitaris Seringai itu berpendapat bahwa di Indonesia sepertinya masih sangat jarang band seperti Amerta yang memiliki musik berspektrum luas seperti pada album Nodus Tollens.

Menurutnya, album Nodus Tollens dari Amerta bukan menawarkan heavy metal yang konvensional. Nodus Tollens merupakan karya band yang mahir menyeimbangkan antara melodi yang emotif, aransemen yang berpetualang, serta agresivitas.

"Dalam dosis yang akurat hingga bisa memuaskan penggemar musik cadas khususnya post metal atau doom/sludge. Walau demikian, saya pikir di saat yang sama album ini cukup inklusif hingga bisa menggoda penggemar style seperti shoegaze, indiepop bahkan mungkin goth," beber Ricky Siahaan.

Amerta juga menggandeng seniman Ramzi Firhad untuk pengerjaan artwork album Nodus Tollens.

Album Nodus Tollens dari Amerta bisa didengarkan mulai Jumat, 11 Oktober 2024. 

(ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler