jpnn.com, SOLO - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital.
Dia menilai transaksi e-commerce yang mencapai Rp 187,75 triliun sepanjang semester I-2021 merupakan peluang besar yang harus direbut pelaku IKM.
BACA JUGA: Kemenperin Minta Industri Besar Sepeda Gunakan Produk IKM Lokal
"Jangan hanya menjadi penonton dari besarnya potensi pasar digital dan e-commerce di Indonesia,” tegas Menperin Agus melalui keterangan tertulisnya, Kamis (14/10).
Kemenperin telah meluncurkan e-Smart IKM sejak 2017. Program tersebut diharapkan bisa mendorong pelaku IKM menguasai pasar e-commerce.
BACA JUGA: Sering Dicaci Maki Pelanggan, Beginilah Isi Hati Para Kurir E-Commerce
Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Reni Yanita menyebutkan hingga 2020, sebanyak 13.183 pelaku usaha yang telah mengikuti program e-Smart IKM.
"Tahun ini telah dilakukan pelatihan kepada lebih dari enam ribu pelaku IKM mengenai digitalisasi usaha, termasuk berjualan produk melalui e-commerce," kata Reni Yanita.
BACA JUGA: Menteri Ida Fauziyah: Kurir E-commerce Harus Mendapat Perlindungan
Kegiatan terbaru berlangsung di Kota Surakarta berupa pelatihan IKM Go Digital yang merupakan rangkaian acara Solo Great Sale 2021.
Pelatihan yang diselenggarakan Kemenperin, Pemkot dan Kadin Surakarta itu diharapkan dsapat membekali pelaku IKM mengenai seluk beluk pemasaran digital.
Menurut Reni, Kemenperin telah melakukan pengembangan potensi IKM nasional melalui program pembinaan yang meliputi lima aspek, yaitu akses pembiayaan, akses sumber bahan baku/bahan penolong, fasilitasi teknologi dan sarana prasarana produksi, peningkatan kualitas produk dan keahlian SDM, serta peningkatan akses pasar.
“Pelaksanaan program yang tepat pada lima aspek tersebut diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan bagi penguatan daya saing IKM serta memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional,” ujar Reni. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi