Menpora Amali Ajak Pemuda Harus Tanggap Terhadap Perubahan

Jumat, 16 September 2022 – 08:52 WIB
Menpora Amali saat membuka Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan ke-3 Tahun 2022 secara virtual dari Mapolda Gorontalo, Kamis (15/9) siang. Foto: Humas Kemenpora

jpnn.com, GORONTALO - Menpora Zainudin Amali mengajak pemuda yang menjadi peserta pendidikan kader pemimpin muda nasional (PKPMN) Gorontalo harus tanggap terhadap perubahan.

Karena menurut Menpora Amali perubahan itu sebuah keniscayaan.

BACA JUGA: Kemenpora Umumkan Peserta PKPMN III 2022 yang Lolos Seleksi Administrasi

"Hanya pimpinan yang mampu dan lulus dalam menyikapi perubahan bisa membawa sebuah bangsa makin maju," ujar Menpora Amali saat membuka Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan ke-3 Tahun 2022 secara virtual dari Mapolda Gorontalo, Kamis (15/9) siang.

Pelaksanaan pendidikan yang digelar di Hotel Ciputra, Jakarta, itu diikuti 100 pemuda dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Identitas Jasad Terbakar di Semarang Terungkap, Kombes Iqbal Beber Fakta Terbaru

"Terima kasih kita bisa bersama, dan saya secara virtual dari Mapolda Gorontalo. Terima kasih Pak Deputi, Pak Plt Asdep, dan teristimewa para peserta, 100 peserta yang terpilih dari 1.417 yang mendaftar," ucap Menpora Amali mengawali sambutannya.

Terpilihnya 100 orang ini merupakan sebuah pertanda kemampuan dan kesiapan para kader pemimpin muda untuk bangsa di masa mendatang.

BACA JUGA: Pria Ini Sudah Ditangkap Polisi, Kakinya Ditembak, Lihat Tampangnya

"Jadi saya menganggap 100 orang ini adalah 100 orang pilihan. Para peserta berstatus menjadi 100 orang pilihan ini harus ditunjukkan, diperlihatkan, karena kalau hanya 100 orang yang terpilih sementara yang awalnya yang mendaftar yang mengikuti seleksi ada 1.417 berarti ada sekitar 1.300-an orang lebih yang tidak terpilih," katanya.

"Kalian hebat, kalian pantas, kalian mampu, maka tunjukkan selama mengikuti pendidikan ini, dan persembahkan hasilnya di tengah masyarakat," tegasnya.

Menpora Amali mengingatkan bahwa sekarang ini eranya 4.0. Pasti tidak lama lagi akan berada di 5, 6, 7, dan seterusnya.

"Itulah transformasi itulah perubahan itulah perkembangan merupakan suatu keniscayaan. Oleh karena itu kita harus siap menghadapi," pesannya.

Dia menyampaikan bahwa keterpilihan para peserta PKPMN tidaklah asal-asalan, semua melalui seleksi ketat, terbuka, dan akuntabel, sehingga kegiatan ini sudah berada pada angkatan ke-3. Artinya sebagaimana angkatan sebelumnya memang sangat diperlukan dan sesuai yang direncanakan.

Kemenpora dalam program PKPMN ini tentu mempersiapkan para peserta untuk menjadi kader pemimpin muda di segala bidang.

Sebanyak 100 orang yang terpilih tentu dengan seleksi yang ketat.

"Tidak asal-asalan, asal kenal, asal teman, anaknya teman, anaknya tetangga, ponakan, saya kira kriteria yang diterapkan itu adalah kriteria yang sangat ketat dan kita akan jaga itu," tegas Menpora Amali.

Sebelumnya Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh melaporkan bahwa para program ini didasari panggilan jiwa untuk mempersiapkan estafet kepemimpinan bangsa dibmasa mendatang. Setelah disaring dari 1.417 menjadi 100 yang akan menjadi titik temu berbagai unsur ke-indonesia-an.

"Ini merupakan salah satu panggilan kemanusiaan untuk mempersiapkan kepemimpinan, dimana dalam 100 tahun Indonesia merdeka, para peserta yang kini mengikuti pendidikan akan menjadi pemimpin diberbagai bidang pada masa nanti," kata Deputi Niam.

Selanjutnya disampaikan bahwa para peserta nanti akan dipertemukan secara fisik, dengan aktor, dan aktivitas para pengambil kebijakan di masa kini untuk bisa diambil pelajaran bagi mereka yang akan memimpin di masa yang akan datang.

Dari tanggal 15 sampai 23 September akan diberikan wawasan oleh para pemateri narasumber yang kompeten dan road show ke berbagai pusat-pusat pemerintahan.

"Nanti akan berkunjung dan melihat langsung secara fisik, para aktor, dan aktivitas pengambilan kebijakan di Kemenpora bertemu Pak Menteri setelah kunjungan kerja di Gorontalo, ke DPR RI bertemu para pimpinan, ke MK, ke KPK untuk mengetahui bagaimana mewujudkan negara yang bersih bebas korupsi, untuk menjadi bekal peserta dikala memimpin kelak," ucapnya menutup laporannya.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler