Menpora Amali Sebut Sebagian Sampel Urine Atlet Sudah Dikirim ke Lab Qatar

Jumat, 12 November 2021 – 23:43 WIB
Menpora Amali bersama pengurus LADI di Labkes Pemprov Papua di Jayapura. Foto:Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) berusaha memenuhi syarat dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) agar sanksi untuk Indonesia bisa segera dicabut.

Salah satunya ialah dengan mengumpulkan sampel urine atlet ke laboratorium doping yang ada di Qatar.

BACA JUGA: Dapat Pesan dari Presiden Jokowi, Menpora Amali Fokus Percepat Pencabutan Sanksi WADA

Kepastian langkah pengambilan sampel urine itu terungkap ketika Menpora Zainudin Amali mendatangi pusat pengumpulan sampel urin di Balai Labkes Pemprov Papua di Jayapura, Jumat (12/11).

Sebanyak 153 sampel urine atlet dari target 200 yang akan dikirimkan ke badan doping dunia (WADA) melalui laboratorium yang ada di Qatar sudah didapatkan LADI.

BACA JUGA: AHM Meluncurkan Honda CB150X untuk Pencinta Motor Touring Adventure

Sampel itu berasal dari ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.

Sampel tersebut diambil dari atlet peraih medali emas dan juga pemecah rekornas pada Peparnas XVI.

BACA JUGA: Wuling Gelar Program Menarik Selama GIIAS 2021

Rencananya, setelah terkumpul sampai target 200, sampel itu akan dikirimkan ke Qatar pada Senin (15/11) mendatang.

"Saat kami melakukan raker dengan Komisi X DPR RI, terdapat tiga hal yang menjadi masalah sehingga sanksi dari WADA turun. Pertama masalah komunikasi, di mana saat ini komunikasi, kemudian administrasi dan independensi, serta test doping plan (TDP) yang berasal dari PON XX dan Peparnas XVI," ungkapnya.  

Selain sampel dari Peparnas XVI, LADI sebelummya telah mengirimkan sampel dari PON XX lalu.

Ada 723 sample sudah dikirimkan ke Anti-Doping Lab (ADL) Qatar yang telah terakreditasi oleh WADA dalam dua tahap, dengan perincian 202 sample dikirimkan pada 19 Oktober 2021 dan 521 sample dikirimkan pada 25 Oktober 2021 lalu.

"Saat ini melalui ajang Peparnas XVI Papua sudah didapat 153 sampel urine, mudah-mudahan bisa terpenuhi hingga 200 sampai dengan besok, karena masih ada perebutan medali dan kemungkinan ada pemecahan rekor lagi, sehingga setelah terpenuhi langsung dikirimkan ke laboratorium yang ada di Qatar," ucap Menpora Amali.

Selain 723 sampel dari PON XX, Peparnas akan menyumbangkan 200 sampel.

Artinya, sampai hari akhir Peparnas masih ada 47 sampel yang harus didapatkan dan lanjut dikirimkan ke Qatar.

"Selain yang dari kompetisi, turnamen atau ajang olahraga, ada juga 122 dari nonkompetisi, teman-teman dari LADI akan mengejar sampel itu paling lambat akhir November, ini bagi atlet yang tidak sedang bertanding, sehingga LADI secara teknis bisa menyelesaikan tugasnya dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan," beber Menpora. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Ikut Test Drive Mobil Baru di GIIAS 2021


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler