jpnn.com, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali menyempatkan melayat ke rumah mantan legenda bulu tangkis Indonesia Verawaty Fadjrin.
Dalam lawatannya, Amali berharap sosok almarhumah Verawaty Fadjrin dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi atlet-atlet bulu tangkis masa depan Indonesia.
BACA JUGA: Verawaty Fajrin Meninggal Dunia, Presiden Jokowi Berbelasungkawa
Mewakili seluruh masyarakat Indonesia, Menpora Amali berduka yang mendalam atas berpulangnya almarhumah Verawaty Fadjrin.
Menpora Amali mengenang sosok almarhumah sebagai orang yang berkontribusi luar biasa kepada negara khususnya di dunia bulu tangkis.
BACA JUGA: Menpora Amali Apresiasi Kolaborasi CGF dan Himpuni untuk Golf Road to Paris 2024
"Kami berharap almarhumah bisa menjadi inspirasi bagi atlet-atlet yang sekarang masih aktif maupun yang junior tentang bagaimana kegigihan, kedisiplinan dan kerja keras," kata Menpora Amali dalam rilis tertulis.
Pria kelahiran 16 Maret 1962 itu tidak henti-hentinya memberikan sanjungan kepada almarhumah karena prestasi-prestasi yang diraih semasa hidupnya telah mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah dunia.
BACA JUGA: Sosialisasikan DBON, Menpora Amali Sampaikan Pesan Khusus Ini untuk Jawa Barat
"Saya melihat kegigihan dan kuatnya beliau, walaupun dalam situasi yang berat atas penyakit yang dideritanya, tetapi masih memperlihatkan bahwa sedang berjuang meminta doanya, serta masih sempat menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan Bapak Presiden," ujar Menpora Amali.
Verawaty Fadjrin berpulang dengan tenang di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu (21/11), pukul 06.58 WIB.
Mantan pemain yang sarat prestasi besar ini meninggal dalam usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru.
Verawaty yang lahir di Jakarta, 1 Oktober 1957 meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.
Tercatat, Verawaty semasa hidupnya pernah menjadi juara dunia pada tahun 1980 di Jakarta. Kala itu Vera menjadi juara setelah mengalahkan rekan satu negaranya, Ivana Lie dengan skor 11-1, 11-3.
Gelar juara lainnya yang pernah direngkuh Vera di antaranya All England di tahun 1979 saat itu bersama Imelda Wigoena menjadi juara seusai mengalahkan Atsuko Tokuda/Mikiko Takada dengan skor 15-3, 10-15, 15-5.
Banyak gelar yang pernah direngkuh Vera selama masih berkarier di dunia bulu tangkis Indonesia seperti emas SEA Games 1981, dan 1987 serta gelar Indonesia Open tahun 1986 dan 1988.(menpora/mcr16/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Muhammad Naufal