jpnn.com, JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi memastikan akan memperkarakan oknum suporter Persija yang melakukan intimidasi dan pemukulan terhadap putranya, Ahmad Sirodj Fadlullah.
Kejadian itu berlangsung saat laga Persija melawan Persebaya di Stadion PTIK, Selasa (26/6) malam lalu.
BACA JUGA: MKD Berkoordinasi dengan Polri Terkait Kasus Herman Hery
Melihat bukti tayangan video pemukulan yang sudah viral, Imam menegaskan bahwa permasalahan ini harus dibawa ke ranah hukum.
Kejadian ini bermula ketika Rishadi Fauzi mencetak gol untuk Persebaya pada menit 20. Gol tersebut memang sempat direspon dengan mengangkat tangan.
BACA JUGA: Menpora Bakar Semangat Santri Majukan Olahraga Indonesia
Namun, mereka kemudian menghentikan selebrasinya tersebut. Namun, suporter Persija yang hadir ke stadion merasa tidak senang dan meminta mereka turun dari tribun.
Saat sedang turun salah satu anak Menpora mendapatkan pukulan. Alhasil, pengawal Menpora yang mendampingi menyaksikan laga tersebut sempat beradu argumen dengan orang tersebut.
BACA JUGA: Semangat Idulfitri Jadi Motivasi Kemenangan di Asian Games
Yang sangat disesalkan, saat itu kedua anak Menpora datang sebagai tamu undangan. Tapi, pengamanan dan kenyamanan ternyata tak terjamin.
Karena itu, Imam memastikan, akan terus mempermasalahkan sampai pihak yang berwajib bertindak.
"Orang tua mana yang tega lihat anaknya dipukul orang lain seperti itu. Ini wajib diproses hukum karena bukti dan saksi sudah ada, tunggu apalagi," tegasnya.
Imam mengakui, pihak Persija ingin mempertemukan dirinya dengan pelaku pemukulan. Tapi, pertemuan itu tak akan menyelesaikan permasalahan.
"Pihak Persija lewat Gede Widiade (Dirut Persija) sudah bertemu dengan pelaku dan akan diajak bertemu saya. Tapi karena ini soal kekerasan fisik maka saya harap aparat Kepolisian menangkapnya untuk diproses hukum," tegas Imam.
Memang, sangat disayangkan karena bukan hanya putra Menpora yang mengalami pemukulan. Tapi, official Persebaya yang bertugas memfoto dan merekam gambar pertandingan juga sempat diintimidasi oleh pria dengan identitas bertuliskan LOC.
Selain dipaksa melepas baju kerja mereka, official foto dan video juga sempat dipaksa membuka kaos Persebaya dan diancam akan dipukul apabila tidak memakai kaus Persija.
Jadilah, official Persebaya itu menggunakan kaus Persija untuk keluar dari Stadion. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Dicurhati Uang Saku Atlet Telat di Pelatnas Tenis
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad