Menpora Bergerak Cepat Tanggapi WADA, Perbasi Bisa Gelar FIBA Asia Cup 2021

Minggu, 10 Oktober 2021 – 22:46 WIB
Nirmala Dewi. foto: Perbasi

jpnn.com, JAKARTA - Perbasi akhirnya bisa bernapas lega usai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali bergerak cepat menanggapi surat dari Badan Antidoping Dunia (WADA).

Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi bersyukur Indonesia tidak jadi diberikan sanksi oleh WADA.

BACA JUGA: Ketua Komisi X DPR: Ini Masalah Serius

Pasalnya, jika Indonesia mendapat sanksi dari WADA maka dua event bola basket internasional yang rencananya akan digelar Perbasi yakni FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023 bisa batal.

"Sungguh kami lega atas respons cepat Pak Menpora. Kabar baik ini membuat kami semakin fokus mempersiapkan timnas untuk bisa mewujudkan target saat kami menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023," terang Nirmala dalam rilis yang diterima jpnn.com.

BACA JUGA: Cabor Tinju PON Papua jadi Viral, Simak Kata Menpora

Dalam laman resmi Menpora, Zainudin Amali menuturkan kalau WADA sudah merespons dengan positif surat yang diberikan pihak Indonesia pada 7 Oktober lalu.

Saat ini pihaknya bersama Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) tengah mengumpulkan sampel Test Doping Plan (TDP) dari ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk memenuhi persyaratan WADA.

BACA JUGA: Menpora Bercita-cita Menggelar Event Olahraga Bergengsi di Bumi Cenderawasih

“Jadi, ingin saya tegaskan di sini mengenai yang tidak boleh menyelenggarakan kegiatan internasional, kami dilarang menggunakan nama Indonesia atau Lagu Indonesia Raya, Merah Putih, dan lain sebagainya itu sudah clear.”

“Dengan pernyataan dari WADA bahwa mereka apresiasi dan menunggu hasil sampel dari Pekan Olahraga Nasional," terang Menpora Zainudin Amali.

Menpora Amali menilai ada hikmah di balik peringatan dari WADA kali ini. Menurutnya ke depan, LADI sebagai lembaga anti doping harus lebih preventif supaya kejadian ini tidak terulang lagi.

WADA sendiri rencananya akan membantu LADI melalui JADA (Japan Anti Doping Agency) sebagai satu di antara lembaga antidoping terakreditasi secara internasional.

"Kita akan disupervisi JADA. Ini seperti LADI kita, lembaga anti doping Jepang bila kita hendak menyelenggarakan kegiatan regional maupun internasional.”  

“Ini bagus, jadi mereka akan membantu kita, mensupervisi kita supaya jangan sampai terulang kejadian seperti yang lalu itu, ini hikmah dari kejadian ini," tukasnya.

Sebelumnya WADA sempat memberikan pernyataan kalau Indonesia tidak patuh terhadap prosedur antidoping.

Jika sanksi jadi diberikan, Indonesia terancam tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan menggunakan nama negara selain di ajang Olimpiade.

Tidak hanya Indonesia dua negara lain Thailand dan Korea Utara juga mendapat peringatan serupa dari WADA akibat tidak patuh mengenai prosedur antidoping.(perbasi/mcr16/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
menpora amali   Kemenpora   FIBA   WADA   Perbasi   Olimpiade  

Terpopuler