jpnn.com - ANOC World Beach Games 2023 dipastikan batal berlangsung di Bali, Indonesia.
Pihak ANOC mengeklaim mundurnya Bali sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 karena anggaran yang tidak turun dari pemerintah.
BACA JUGA: Ada Timnas Israel, Gubenur Bali Siap Batalkan ANOC World Beach Games
Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo membantah hal tersebut.
"Tidak benar (karena masalah anggaran yang tidak turun dari pemerintah)," kata Dito saat dikonfirmasi, Rabu (5/7/2023).
BACA JUGA: Plt Menpora Harapkan ANOC 2019 Jadi Ajang Sosialisasi Indonesia Sebagai Calon Tuan Rumah Olimpiade
Menurut Dito, sejak awal Indonesia selalu mendukung dan siap menjadi tuan rumah event internasional, olahraga, maupun event lainnya, termasuk ANOC World Beach Games 2023 yang diharapkan dapat meningkatkan gairah ekonomi lokal setelah pandemi COVID-19.
"Sedari awal dilaporkan NOC Indonesia akan menjadi tuan rumah, pemerintah langsung meminta NOC agar melakukan perencanaan dan persiapan seefektif dan efisien mungkin."
BACA JUGA: Menpora Dito Tinjau JIS untuk Persiapan Ajang Piala Dunia U-17
"Sebab, memang NOC Indonesia yang mengajukan Bali sebagai tuan rumah," dia menjelaskan.
Lebih lanjut, Dito menjelaskan Kemenpora sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk menentukan anggaran ANOC World Beach Games 2023.
"Dalam menyusun perencanaan, Kemenpora melakukan asistensi bersama BPKP dan DJA Kemenkeu agar menghasilkan rencana anggaran yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku," tambah Dito.
Menteri dari Partai Golongan Karya itu juga menyebut Indonesia sudah terbiasa menggelar ajang-ajang internasional, sehingga tak ada alasan apabila pemerintah tak mencairkan dana untuk ANOC World Beach Games 2023.
"Dalam periode yang tidak berbeda jauh, Indonesia juga menjadi FIBA World Cup 2023 bersama Jepang dan Filipina. Memang persiapan tuan rumah Piala Dunia bola basket sudah lebih dari 2 tahun sehingga lebih matang."
"Khususnya dalam hal anggaran, Kemenpora dalam review awal proposal pada Februari 2023 sebelum saya menjabat, terjadi gap yang sangat jauh dari pengajuan hampir Rp 1 triliun dan hasil review sebesar Rp 221 miliar. Saat saya mulai menjabat dilakukan review ulang bersama BPKP dan DJA juga sehingga menghasilkan angka Rp 446 miliar."
"Sekali lagi, mewakili pemerintah, Kemenpora sangat menyayangkan pembatalan event ini. Namun, kami juga memastikan sangat siap dalam menyambut event-event internasional ke depan seperti Piala Dunia bola basket FIBA, dan Piala Dunia U-17 FIFA," Dito.(kemenpora/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad, Dhiya Muhammad El-Labib