jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo melantik Muhammad Adsan menjadi Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda, Kamis (6/6).
Adsan merupakan pemuda berumur 34 tahun, dan akan menangani masalah pengembangan kompetensi pemuda Indonesia.
BACA JUGA: Wakil Bupati Luwu Timur Buka Pelatihan KMB Seri ke-4 Kemenpora
Menteri Dito ingin memberikan kesempatan kepada anak muda mengisi pos strategis untuk pengembangan pemuda.
Sehingga, pejabat yang mengisi posisi Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda adalah orang yang memahami pemuda.
BACA JUGA: Kemenpora Gelar Lokakarya Pembinaan Olahraga Prestasi dan Rakernas BAPOPSI 2024
“Jika kami ingin mengembangkan pemuda, maka kita harus menunjuk pemuda untuk mengisi pos tersebut. Karena pemuda pasti mengetahui apa kebutuhan dari pemuda,” kata Mas Menteri Dito, Kamis.
Kemenpora melihat riwayat jabatan dari Adsan.
BACA JUGA: Menteri Dito Ariotedjo Ingin Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Buat Kejutan
Adsan, lahir di Palu 11 Mei 1990, dengan umur mudanya. Dia menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Biasanya, posisi Kadis ini dijabat oleh senior-senior. Tapi, ketika ada pemuda menjadi Kadis. Maka secara mental dia telah ditempa, secara kinerja teruji,” Kata Dito.
Kemenpora ingin agar pemuda yang menjabat sebagai Asdep Kepeloporan Pemuda harus bergaul dengan generasi z.
Adsan dianggap memiliki pengalaman organisasi yang komplit untuk menggerakan kepeloporan pemuda.
Adsan aktif dalam organisasi kepemudaan. Dia menjadi Sekretaris Pemuda Pancasila Kabupaten Buol, Ketua Bidang Kesehatan dan Kependudukan KNPI Kab Buol.
Kemudian aktif di organisasi kemanusiaan menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buoi.
Adsan bahkan menjadi Ketua JCI Chapter Buol, organisasi suporter klub sepakbola Juventus.
“Kami memang mencari ‘pejabat’ pemuda yang mengenal pemuda, tahu kebutuhan pemuda. Sehingga, dia gampang menganalisa masalah pemuda dan bagaimana mengembangkan pemuda,” kata Mas Menteri Dito.
Dito menilai dalam menyambut Indonesia Emas 2045, kualitas pemuda perlu disiapkan dari sekarang.
Saat itu, Indonesia akan mendapat bonus demografi di mana angka pemuda dengan umur pekerja merupakan penduduk yang dominan.
“Ini perlu disiapkan dari sekarang. Bonus demografi ini seperti pisau mata dua. Kalau kita gagal mempersiapkan, maka yang terjadi adalah angka pengangguran yang tinggi. Kita tak ingin kondisi negatif itu terjadi,” ujarnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Menteri Dito untuk HMI saat Dies Natalis ke-77 di Pos Bloc
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com