Menpora Janjikan Mediasi Sebelum Kongres PSSI

Kamis, 02 Juni 2011 – 05:25 WIB
DIULANG - Agum Gumelar di Kongres PSSI 20 Mei lalu. Foto: Dok. JPNN.
JAKARTA - Pemerintah kini memegang perang penting dalam kisruh persepakbolaan nasionalBanyak pihak berpendapat hanya pemerintahlah yang bisa menjinakkan pihak-pihak yang saat ini berbeda pendapat dan saling ngotot.

Menanggapi tuntutan itu Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng berjanji pemerintah akan melakukan mediasi

BACA JUGA: Tevez Masuk Skuad Sementara Tango

"Inilah yang sedang pemerintah lakukan
Bertemu dengan semua pihak," kata Andi Mallarangeng dalam sebuah acara di kantor KONI kemarin pagi.

Mantan juru bicara Kepresidenan itu mengklaim jika pemerintah sudah menemui pihak-pihak yang Selama ini berselisih paham

BACA JUGA: Sanksi Tambahan Menanti Simoncelli

"Kami sudah bertemu, dan akan terus bertemu lagi mencari titik temu," lanjutnya.

Andi Mallarangeng menegaskan jika sebelum kongres 30 Juni nanti semua sudah kondusif
Menurut Andi, belajar dari insiden Kongres PSSI 20 Mei lalu, mestinya saat ini semua pihak sadar

BACA JUGA: Murray Bangkit dengan Menahan Cedera

"Semua harus menyadari jika satu pihak bersikap keras, kongres tidak akan bisa mulusPemerintah saat ini akan bertemu pihak-pihak terkait, agar kongres nanti bisa berjalan mulus dan melahirkan pengurus baru," bebernya.

Di pihak lain, para calon-calon Ketum PSSI lainnya yang kecewa karena kongres 20 Mei harus deadlock, menyambut gembira adanya "dispensasi" dari FIFA untuk menggelar kembali kongres sebelum 30 JuniPara calon itu berharap pihak-pihak yang ngotot dengan kepentingannya untuk sadar diri demi kepentingan yang lebih besar.

"Keputusan FIFA itu patut disyukuriKeputusan FIFA ini harus disikapi dengan bijakKita harus menghargai FIFA, dan tentunya Pak Agum Gumelar yang sudah berusaha menjelaskan kondisi yang sebenarnya  ke FIFA," kata salah satu calon Ketum, Adhan Dambea ketika dihubungi kemarin.

:TERKAIT "Saya berharap teman-teman pemilik suara untuk mengedepankan kepentingan yang lebih besarWalau mereka menolak, tapi masyarakat tahu jika sikap kelompok 78 yang membuat situasi jadi seperti ini," sambung Ketum Persigo Gorontalo ini.

Pria yang juga menjabat sebagai Walikota Gorontalo ini pun berharap kepada George Toisutta untuk tidak memaksakan diri, karena beberapa kali Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan menghargai FIFA.

Calon Ketum yang lain, Sutiyoso mengatakan, sangat bodoh jika Indonesia tidak memanfaatkan kesempatan terakhir yang diberikan FIFA"Ini keputusan di luar dugaan, dan luar biasaKita harus memberikan apresiasi tinggi jika keputusan ini adalah hasil sebuah lobiTapi jika berdasar rekomendasi, kita harus bersyukur," kata Sutiyoso.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap kepada semua pihak, termasuk Kelompok 78, untuk menghormati keputusan FIFA"Bodoh banget jika kongres nanti gagal lagiUntuk itu diperlukan kesadaran semua pihak, termasuk Kelompok 78," ungkap mantan Ketua Umum Perbasi dan Perbakin ini.

Sementara itu, ketika dihubungi, acting Sekjen PSSI yang juga anggota KN Joko Driyono yang kemarin masih ada di Zurich, mengungkapkan jika KN tidak akan mengulang proses pencalonan Ketum, Waketum, dan anggota Exco PSSI periode 2011-2015"Kongres nantinya akan sama dengan 20 Mei laluAgendanya juga samaKarena itu, yang perlu dilakukan adalah persiapan kongres itu sendiri," kata JokoSampai saat ini KN belum memastikan di mana kongres akan digelar(ali/ru)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Bisa Terlempar dari Grup 1


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler