jpnn.com - JAKARTA - Perseteruan antara Kemenpora dengan PSSI semakin menghangat seiring dengan Pembentukan tim sembilan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Tim ini disebut-sebut bakal mengintervensi PSSI. Namun, Menpora Imam Nahrawi menegaskan tak takut dengan wanti-wanti intervensi tersebut.
Bagi Imam, tujuan pembentukan tim sembilan bukanlah untuk mengintervensi kerja PSSI. Tapi, lebih kepada mengawal dan memantau kerja PSSI.
BACA JUGA: Gerrard Segera Tinggalkan Liverpool
"Kami dilindungi oleh undang-undang. Dan kami punya wewenang di wilayah itu (pengawasan dan pemantauan)," kata Imam dalam jumpa pers di Kemenpora siang tadi (2/1).
Nada bicara imam terlihat semakin tegas saat para awak media kembali mempertanyakan cawe-cawe pemerintah. "Nggak (intervensi). Coba cari bahasa lain. Kok dari dulu bahasanya intervensi, intervensi pemerintah, yang benar saja," ungkapnya.
BACA JUGA: Ini Nama-nama Anggota Tim Sembilan untuk Pembenahan Sepak Bola
Dia lantas menantang balik untuk ramai-ramai kembali berkaca kepada statuta FIFA. "Ayo sekarang kita serius, kita bedah statuta FIFA, mana yang sudah dilanggar oleh PSSI, Saya punya data kok," tegas mantan anggota DPR RI tersebut.
Satu hal yang dicontohkannya adalah soal kepemilikan klub. Pengurus PSSI menurut dia sesuai statuta FIFA tak boleh jadi pemilik klub, tapi kenyataannya berbeda.
BACA JUGA: PSSI Gaji Direktur Teknik Rp 200 Juta Per Bulan
"PSSI tidak boleh jadi pemilik klub, ayo bongkar. Berapa keuangannya dan sebagainya. Dan klub juga harus punya stadion, di statuta kan gitu. Berapa klub yang punya? Coba, maksud saya, ayolah kita duduk bersama, jangan takuti kita," cetus menteri 41 tahun tersebut. (upi/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tottenham Permalukan Chelsea 5-3
Redaktur : Tim Redaksi