jpnn.com, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali langsung menunjukkan perannya sebagai Ketua panitia pelaksana Piala Dunia U-20 2021, INAFOC.
Setelah berkunjung ke venue di Surabaya, Jumat (18/9), dia pun mulai berbicara kans untuk menggelar pembukaan Piala Dunia U-20 di Kota Pahlawan itu.
BACA JUGA: Piala Dunia U-20 2021: Menpora Sebut Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Paling Siap
Dia menegaskan, venue Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sudah menunjukkan progres renovasi yang bagus.
Ditambah lagi, akses jalan alternatif menuju stadion terbesar di Jawa Timur itu juga akan dibuat menjadi lima opsi.
BACA JUGA: Menpora RI Berharap Karang Taruna Makin Berperan di Tengah Pandemi
Tak hanya itu, antusiasme suporter dan pencinta sepak bola di Surabaya, juga tak perlu diragukan lagi.
Atas dasar pertimbangan itu, dia memiliki pandangan menjadikan Surabaya sebagai tempat pembukaan Piala Dunia U-20 2021 nanti.
BACA JUGA: 12 Jam Mendaki Bukit, Polisi Temukan Ladang Ganja di Tengah Kebun Kopi
"Kalau saya lihat dari kesiapan Surabaya menyambut Piala Dunia U-20, saya rasa layak untuk dijadikan tempat pembukaan. Tapi semua tergantung oleh FIFA, mungkin kita hanya bisa merekomendasikan," kata Menpora.
Setelah Presiden Jokowi mengeluarkan Keppres No. 19/2020 dan Inpres No. 8 Tahun 2020 terkait Piala Dunia U-20, Menpora langsung gerak cepat.
Amali memantau kesiapan Surabaya dengan tingkat keseriusan renovasi yang luar biasa. Untuk itu, dia berharap daerah lain juga mengikuti jejak Surabaya.
"Progres pembenahan venue dan fasilitas pendukung yang ditunjukkan Surabaya untuk menyambut Piala Dunia U-20 sangat cepat. Saya harap bisa diikuti lima stadion lainnya," tegas Amali.
Di sisi lain, Wakil Ketua INAFOC Iwan Budianto merasa puas dengan kecepatan Surabaya dalam melakukan pembangunan venue untuk Piala Dunia U-20.
"Saya hari ini bersama Menpora RI telah melihat langsung bagaimana proses renovasi Stadion GBT dan lapangan pendukung lainnya," ungkap pria asal Malang itu.
"Saya kira persiapan yang dilakukan luar biasa, dan saya yakin semua berjalan tepat waktu," pungkasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad