jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan industri pariwisata, termasuk perhotelan dan kuliner masih membutuhkan banyak lulusan diploma atau vokasi yang bisa langsung bekerja.
"Pemetaannya sampai sekarang tenaga terampil di bidang perhotelan masih terbatas. Di Labuan Bajo, masih kurang. Di Jogja masih kurang. Bali yang begitu besar, bidang perhotelan masih kurang. Ternyata permintaan cukup tinggi, tapi yang profesional. Apakah itu untuk menjadi tour guide-nya, untuk hospitality di perhotelannya, untuk kulinarinya," ungkap Nasir saat Seminar Politeknik Jakarta Internasional di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (4/10).
BACA JUGA: Wisman Membeludak, Industri Perhotelan Ketiban Berkah
Dia mengungkapkan, sarjana terapan atau lulusan pendidikan vokasi di bidang pariwisata memiliki kelebihan dibanding sarjana atau lulusan pendidikan akademi. Yaitu bisa bekerja tanpa membutuhkan banyak pelatihan.
"Kalau rekrutmen pegawai dari sarjana tidak bisa langsung diterapkan menjadi pegawai, harus dididik dulu," ungkapnya.
BACA JUGA: Usai Rapat Tertutup dengan Para Rektor, Begini Instruksi Menristek Mohamad Nasir
Dia menyampaikan tahun 2019 program Revitalisasi Pendidikan Vokasi, yang mencakup memberikan beasiswa 'retooling' di dalam dan luar negeri mulai akan merambah fokus ke bidang pariwisata setelah sebelumnya terkait dengan bidang teknik.
"Kami perluas. Tahun kemarin mekanik sudah ada. Perhotelan belum digalakkan, harus kita munculkan. Berikutnya di bidang kulinari. Pokoknya menuju pada pariwisata. Tourism harus didorong. Program studi tertentu yang dulu belum masuk revitalisasi kita masukkan," ungkapnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Panggil Menristek ke Istana Bahas Soal Demo Mahasiswa, nih Hasilnya
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad