Menristekdikti Targetkan Pomnas 2019 Lahirkan Banyak Atlet Nasional

Jumat, 13 September 2019 – 19:21 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir menargetkan lahir banyak atlet nasional dari ajang Pomnas. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional atau Pomnas XVI akan digelar 19-26 September 2019. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menunjuk DKI Jakarta sebagai tuan rumah.

"Kami berkerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia, karena nanti akan menghasilkan atlet-atlet di Indonesia, berbagai cabang olahraga. Paling tidak 19 cabang olahraga," kata Menteri Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Jumat (13/9).

BACA JUGA: DKI Jakarta Juara Umum Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional

Kalau kerja sama ini berjalan baik, lanjutnya, bisa menjadi pemain-pemain yang akan direkrut oleh daerah masing-masing. Bahkan mungkin bisa menjadi pemain nasional.

Pomnas XVI akan diikuti 33 provinsi (minus Sulawesi Barat yang mahasiswanya belum banyak menjadi atlet), melibatkan kurang lebih 3.404 atlet dan 1.337 official.

BACA JUGA: Said Aqil Tutup Pekan Olahraga Perempuan 2018 di GOR Otista

Para atlet akan bertanding di 19 cabang olahraga yang memperebutkan 713 medali dalam 18 venue atau lokasi pertandingan yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Selain itu, pada Pomnas kali ini akan mempertandingkan empat cabang olahraga eksebisi, yaitu angkat besi, bola tangan, cricket dan e-sport.

"E-Sport akan dimasukkan dalam kaitan eksibisi. Tujuannya dikenalkan kepada publik. Ini kita di era digital. Dimungkinkan juga itu akan terjadi dalam kompetisi juga," ungkap Menteri Nasir.

Nasir telah menginstruksikan para rektor perguruan tinggi untuk mendukung mahasiswanya yang menjadi atlet, terutama di level nasional. Dukungan ini termasuk juga memberikan dispensasi atau izin tidak mengikuti kuliah selama masa latihan atau training center (TC) serta selama berkompetisi.

"Biasanya para atlet ini kalau bidang studinya bukan olahraga kuliahnya agak terganggu. Saya minta rektor memberikan dispensasi, karena tidak mungkin mahasiswanya bisa jalani keduanya sekaligus," ungkap Menteri Nasir. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler