Said Aqil Tutup Pekan Olahraga Perempuan 2018 di GOR Otista

Selasa, 20 November 2018 – 19:27 WIB
Para juara Pekan Olahraga Perempuan (POP) pertama menaiki podium di GOR Otista, Jakarta Timur, Selasa (20/11/2018). Foto: kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Pekan Olahraga Perempuan (POP) 2018 pertama yang diprakarsai Fatayat NU, Kemenpora, dan Kedubes Australia ini melahirkan para juara baru dari tiga cabang olahraga.

Juara 1 cabor bola voli berhasil diraih Polda Semeru Jawa Timur, juara 1 bulutangkis dimenangkan Perwosi Tulungagung serta juara 1 hadang/gobag sodor sukes disabet Perwosi Kabupaten Sidoarjo.

BACA JUGA: Dua Tim Perwosi Unggul di Grand Final POP Fatayat NU

Ajang ini dibuka di Semarang hingga berakhir di DKI Jakarta, setiap cabor diikuti enam peserta.

Masing-masing jawara srikandi nasional berhak atas hadiah senilai Rp 40 juta.

BACA JUGA: Ribuan Peserta Ramaikan Sepeda Nusantara Etape Kota Batu

Secara simbolis hadiah diberikan langsung oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, dan Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta di GOR Otista, Jakarta Timur, Selasa (20/11/2018).

Prosesi penutupan POP 2018 ditandai dengan menabuh rebana sekaligus memeringati Perayaan Maulid Nabi.

BACA JUGA: Permainan Kolongan Selingi Sepeda Nusantara Etape Kendal

"Dengan menyebut Al-hamdu lillahi rabbil 'alamin Pekan Olahraga Perempuan resmi berakhir," kata Said disambut riuh tepuk tangan.

Sementara Anggia Ermarini menyerukan bahwa perempuan Indonesia kini lebih familiar dengan dunia olahraga lewat Pekan Olahraga Perempuan.

"Kalau selama ini olahraga identik dengan lelaki, menurut saya itu wajar karena perempuan tidak banyak terlibat di sana. Tujuan kami adalah membudayakan olahraga, menjadikan olahraga sebagai life style, jadi bukan untuk mencetak atlet profesional," tutur Anggia.

Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mewakili Menpora Imam Nahrawi berharap kegiatan ini bisa konsisten terlaksana setiap tahunnya.

"Grand final ini sudah selesai. Ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang dirintis Fatayat. Pemerintah melalui Kemenpora mendukung agar masyarakat berbudaya hidup sehat," ujar Isnanta.

"Memang salah satu tugas Kemenpora adalah menyehatkan, membugarkan 250 juta lebih penduduk Indonesia. Saat ini statistik baru 30 persen. Berarti 70 persen masih belum bugar. Artinya masih ada yang berpotensi sakit.”(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Peserta Kirab Pemuda 2018, Ini Pesan Fahri Hamzah


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler