Mensos Ajak Pengusaha untuk Beri Pelatihan Wirausaha bagi Warga di NTT

Sabtu, 17 Juni 2023 – 20:16 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini memboyong pengusaha skala nasional untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur. Foto: dok Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memboyong pengusaha skala nasional untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Langkah itu mereka lakukan sebagain bentuk komitmen Kementerian Sosial untuk menyuguhkan training berkualitas bagi penerima manfaat.

BACA JUGA: KPK Apresiasi Kemensos Gunakan Data Bansos Berbasis NIK

"Saya kunjungan sebelumnya itu, saya sangat prihatin bahwa banyak anak-anak muda di NTT (yang belum dapat pekerjaan). Nah, dari situ muncul ide (pelatihan)," kata dia di hadapan awak media, Sabtu (17/6).

Mantan Wali Kota Surabaya itu mengatakan secara kebetulan dia mendapat tawaran dari mitra dan dunia usaha untuk bekerja sama memberikan pelatihan kepada masyarakat NTT.

BACA JUGA: Kemensos Dapat 2 Sertifikat ISO, Ini Detailnya

Dalam memperbanyak jenis pelatihan, Mensos juga mengontak mitra lainnya agar turut berpartisipasi.


"Saya juga kontak Honda untuk Mitra Pinasthika Mustika (MPM) dan SETC (Sampoerna Enterprenership Trainning Center) untuk bantu kami menangani anak-anak di NTT ini. Alhamdulillah, Dailybox punya program untuk membuat Dailybox Campus. Akhirnya kami sepakatkan mulai pelatihan pada hari ini," ujarnya.

BACA JUGA: Kemensos Pilih Dharmasraya jadi Lokasi Acara Puncak HLUN 2023, Ternyata Ini Alasannya

Pelatihan pun digelar sebagai bagian dari Roadshow Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dan dilaksanakan di Sentra Efata Kupang, Jalan Timor Raya KM 36, Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sebanyak 500 peserta hadir secara luring di lokasi acara, dan peserta yang terhubung secara daring dari seluruh Indonesia.

Peserta yang hadir langsung adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Kupang dan Kabupaten Kupang (baik yang belum dan yang sudah memiliki usaha), PM residensial Sentra Efata Kupang, pelajar SMK di Kota Kupang, serta PM lain yang berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Selain itu, terdapat juga peserta yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu (KPM PENA Berdikari), dan Kabupaten Biak Numfor di Papua.

Keterlibatan KPM PKH merupakan upaya mendorong kemandirian hingga terlepas dari bantuan sosial atau sering disebut graduasi.

Salah satunya melalui bantuan modal usaha dari Program PENA. Hingga saat ini, sebanyak 2.707 KPM sudah berhasil digraduasi.

"Sudah banyak (KPM) program PENA yang minta graduasi kepada pendamping. Sebanyak 42 orang minta graduasi di NTT, keluar dari penerima bansos. Artinya bisa (mandiri)," katanya.

Adapun pelatihan akan digelar selama dua hari 17-18 Juni 2023. Berbagai pelatihan yang disediakan adalah perbengkelan yang diikuti oleh 25 orang, menjahit untuk pemula 25 orang, nenjahit mahir 25 orang, sablon 25 orang, budidaya dan pengolahan kelor 25 - 75 orang, usaha warung kelontong/sembako 50 - 100 peserta, dan tata boga 200 orang.

Sementara itu, mitra yang terlibat di antaranya adalah Mitra Pinasthika Mustika (MPM) yang memberikan pelatihan perbengkelan, Dailybox untuk tata boga, SETC (Sampoerna Enterprenership Trainning Center) untuk toko kelontong, dan SRC (Sampoerna Retail Community). (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Geledah Kemensos, Bu Risma Sebut Terkait Kejadian September 2020


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler