jpnn.com - MENTERI Sosial Khofifah Indar Parawansa mengakui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang tidak sesuai target. Meski demikian, dia tak mempersoalkannya.
Seperti diketahui, program bantuan dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) itu ditargetkan pemerintah untuk menjadi simpanan warga miskin. Alhasil, dana bantuan diharapkan tidak diambil seluruhnya saat dicairkan, melainkan ditabung sebagian. Total dana PSKS saat ini sebesar Rp600.000 per keluarga miskin.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, DPR Kritik Fasilitas Bandara Indonesia
Kenyataannya di Bantul, hampir 100% dana PSKS yang terserap tidak ada yang ditabung alias diambil seluruhnya. Menteri Sosial Indar Parawansa menyatakan, tidak masalah dana bantuan itu tidak ditabung selama digunakan untuk kegiatan produktif.
Ia mengklaim, dana tersebut tidak ditabung karena banyak digunakan untuk kegiatan produktif. “Contohnya saya menemui penerima bantuan di Tabanan [Bali] atau di Jogja, dana itu diambil semua karena untuk jualan gorengan,” ungkap Khofifah di Jakarta.
BACA JUGA: Bersaksi di Persidangan, Johnny Allen Bela Sutan
Kendati tidak ditabung, dana tersebut menurutnya digunakan untuk modal usaha sehingga mampu menambah omzet penerima bantuan. “Itu lebih baik dari pada mereka meminjam uang ke rentenir,” katanya. (adv/jpnn)
BACA JUGA: Gebrakan Bang Yos, Mau Rekrut 1000 Personel BIN Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Butuh Waktu Dua Minggu Cari Sebab Hercules Jatuh
Redaktur : Tim Redaksi