Mensos Beri Bantuan kepada Korban Longsor di Ponorogo

Senin, 03 April 2017 – 13:44 WIB
Khofifah Indar Parawansa. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, PONOROGO - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 1,34 miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

BACA JUGA: Ada Mobil Dumlap untuk Korban Banjir Mojokerto

Dalam kesempatan itu, Menteri Khofifah juga menyalurkan bantuan sebesar Rp 1,34 miliar.

Bantuan itu terdiri dari logistik senilai Rp 832 juta terdiri dari paket lauk pauk, family kid , food ware, selimut woll, matras, tenda gulung, tenda keluarga dan sandang paket.

BACA JUGA: Mensos Ajak Miss Universe Lihat Penyaluran Bansos

”Bantuan untuk ahli waris korban meninggal sebesar Rp 15 juta dan untuk korban luka sebesar Rp 5 juta. Kita kerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam proses evakuasi,” ujar Khofifah Indar Parawansa, dalam keterangan resmi usai meninjau langsung ke lokasi bencana, Minggu (2/4).

Menurut Khofifah, Tagana yang dikerahkan tidak hanya dari wilayah Ponorogo, namun juga dari wilayah sekitar seperti Probolinggo,Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Magetan, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

BACA JUGA: Pilgub Jatim, Khofifah Mau Lihat Surveinya Dulu

Selain Tagana juga dikerahkan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel. ”Untuk memenuhi kebutuhan logistik korban, Tagana bertugas mendirikan dapur umum lapangan (Dunlap),” katanya.

Dari data sementara Kemensos, hingga kini masih ada 28 orang korban yang tertimbun dan belum ditemukan, sementara yang berhasil selamat sebanyak 20 orang luka ringan dan tiga orang luka berat. Adapun jumlah rumah yang tertimbun material longsor sebanyak 32 rumah.

”Semoga seluruh korban hilang bisa diketemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran,” tuturnya.

Khofifah meminta Pemkab Ponorogo mempertimbangkan opsi relokasi kepada seluruh korban dan pemukiman di sekitar lokasi tanah longsor. Mengingat daerah tersebut menyandang status rawan bencana. Untuk mencegah longsor kembali, lanjut Khofifah, perlu dilakukan reboisasi terhadap sejumlah lahan kritis.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu upaya terstruktur, sistematis, dan massif dalam menangani persoalan ini. Masyarakat pun perlu ditingkatkan perilaku sadar bencana.

Dikatakan Khofifah, pengetahuan bencana pada masyarakat relatif meningkat namun belum menjadi sikap dan perilaku serta budaya masyarakat. ”Perlu upaya berkelanjutan yang melibatkan semua pihak sehingga kejadian seperti ini tidak terulang,” tandasnya.

Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yg terdampak Kemensos mendorong Pemkab segera menerbitkan SK tanggap darurat.

Dengan demikian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton bisa segera dicairkan dan jika dibutuhkan akan ditambahkan CBP dari alokasi propinsi dan Kementerian Sosial.

Kemensos, kata Harry, juga menyiapkan tenaga pendamping psikososial dan Tim Reaksi Cepat guna mengatasi trauma bagi korban tanah longsor, terutama keluarga korban yang masih dinyatakan hilang. (nas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilgub Jatim, Khofifah: Saya Check Sound dulu ya...


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler