jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menunjukkan kinerja positif dalam realisasi anggaran. Hingga Selasa (30/6), realisasi anggaran di kementerian pimpinan Juliari P Batubara itu sudah mencapai 60,38 persen.
Capaian itu jauh di atas rata-rata realisasi anggaran nasional sebesar yang baru di angka 39,19 persen. Oleh karena itu, Kemensos menduduki peringkat pertama dalam realisasi anggaran di antara kementerian/lembaga (K/L).
BACA JUGA: Respons Cepat, Kemensos Serahkan Paket Sembako Bantuan Presiden untuk Kakek Jahrani
Total Pagu Anggaran Kemensos TA 2020 sebesar Rp 104.453.849.680.000, atau naik dari alokasi sebelumnya Rp 62,7 triliun. Adapun anggaran yang telah terealisasi adalah Rp 63.064.116.571.279,- (60,38 persen), termasuk di dalamnya alokasi tambahan bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Realisasi belanja paling tinggi ada di pos belanja bantuan sosial (bansos). Dari pagu sebesar Rp 100.212.378.175.000, yang telah realisasi sebesar Rp 61.617.057.314.917 atau 61,49 persen, sementara belanja lainnya di Kemensos juga memperlihatkan tren meningkat.
BACA JUGA: Hamdalah, Buruh Bangunan dan Penjual Gorengan Terima Pencairan Bansos Tunai
Memang, Menteri Sosial Juliari P. Batubara memang memberikan perhatian khusus terhadap realisasi anggaran di kementeriaannya. Dalam berbagai kesempatan, menteri asal PDI Perjuangan itu terus mendorong jajarannya melakukan akselerasi termasuk realisasi anggaran di semua unit kerja, khususnya belanja bansos di masa pandemi Covid-19.
“Karena bansos sangat dibutuhkan oleh KPM (keluarga penerima manfaat, red) untuk mengurangi beban ekonomi. Selain itu, saya juga mendorong KPM untuk segera membelanjakan uangnya agar mempercepat perputaran roda ekonomi. Hal sama juga untuk pos belanja lainnya di kementerian,” kata Menteri Juliari.
BACA JUGA: Mensos Tekankan Pentingnya Tata Kelola Anggaran Transparan dan Akuntabel
Selain itu, Menteri Juliari juga getol turun langsung ke lapangan guna mengecek lokasi distribusi bansos. Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras mengungkapkan, Mensos Juliari dalam sepekan bisa 3 atau 4 kali bergerak ke lokasi berbeda guna mengecek lokasi distribusi bansos.
“Bahkan di malam takbir menjelang Idulfitri, Mensos masih berada di lapangan memastikan masyarakat bisa bergembira di hari raya dengan bansos yang telah diterima,” kata Hartono Laras dalam kesempatan terpisah.
Hartono menambahkan, tingginya realisasi anggaran Kemensos tidak lepas dari berbagai terobosan. Selain itu, kerja sama semua pimpinan satuan kerja, pejabat struktural, fungsional, dan dukungan seluruh pegawai Kemensos juga terjalin baik.
Hartono menambahkan, hal ini dilakukan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya mendorong berbagai terobosan untuk mengakselerasi distribusi bantuan dan tidak terjebak rutinitas. Dalam penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), kata Hartono, Mensos Juliari sudah meminta PT Pos Indonesia menambah durasi layanan dari pagi hingga malam.
“Kemudian agar PT. Pos juga menambah loket-loket dan titik lokasi penyaluran di komunitas, seperti kantor desa, kantor kelurahan, sekolahan, pos RW, dan sebagainya. Agar pelayanan terhadap KPM makin dekat,” katanya.
Masih terkait BST, penyaluran bantuan dilakukan secara simultan. Yakni disalurkan berbarengan antara salur dengan pemutakhiran perubahan data, untuk mempercepat dan meningkatkan ketepatan sasaran.
Hartono menambahkan, Kemensos juga melakukan sejumlah terobosan untuk mendistribusikan paket sembako Bantuan Presiden. Antara lain dengan menambah vendor dari sebelumnya 5 menjadi 20-an bahkan lebih, sekaligus menyederhanakan jenis sembako dari 10 item menjadi paket dengan nilai yang sama.
“Tidak kalah penting adalah terobosan dalam penyaluran BST ke klaster III, yakni ke wilayah terpencil, terisolir, dan terluar (3T). Agar efektif, Kemensos akan menyalurkan BST dalam 3 (tiga) bulan secara sekaligus, di wilayah ini,” Sekjen menekankan.
Hartono pun mengaku bersyukur dengan capaian itu. Namun, dia mengharapkan seluruh jajaran Kemensos tak serta-merta berpuas diri.
“Terus lakukan akselerasi dan dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas anggaran. Bekerja dengan sense of crisis,” katanya.(ikl/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi