Mensos Ingin, Mahasiswa Begini di Masa Depan

Kamis, 23 September 2021 – 17:15 WIB
Bu Risma memberikan nasihat untuk mahasiswa. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak mahasiwa terus mempertajam kemampuan analisis terhadap perkembangan lingkungan.

Bu Risma, sapaan karibnya mengatakan dalam era kemajuan teknologi diharapkan mahasiswa mampu mengoptimalkan sumber daya.

BACA JUGA: Mensos Risma: Tidak Benar Kemensos Hentikan Program Bansos

Mahasiswa disiapkan untuk semakin besar peluang kesempatan ikut menyelesaikan tantangan bangsa.

Mensos juga memberikan motivasi kepada mahasiswa, untuk memupuk optimisme.

BACA JUGA: Strategi Kemensos Melindungi Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

“Manfaatkan waktu dengan baik. Termasuk dengan upaya serius menguasai kemajuan teknologi dan mengembangkan kolaborasi. Jika kalian bisa menguasai teknologi dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin,” kata Mensos dalam acara webinar DACON 2021 The Global Impact of Covid-19 Pandemic: Action and Future Recommendations, di Jakarta, Kamis (23/9).

Menurut Risma, mahasiswa adalah mitra kolaborasi dan bekerja tekun mempelajari, menguasai dan memanfaatkan teknologi merupakan bagian dari proses belajar yang penting dilakukan mahasiswa.

BACA JUGA: Kemensos Update Data Per Bulan, Daerah Diminta Tingkatkan Akselerasi dan Akurasi

Kemensos akan membantu mahasiswa agar memiliki kemampuan tersebut melalui Program Pejuang Muda.

Dengan program tersebut, Mensos yakin mahasiswa bisa ‘membaca’ masa depan agar tetap survive dalam kondisi apapun. Ia juga berharap, generasi muda bisa turut berkontribusi terhadap penyelesaian masalah bangsa, termasuk agenda penanganan kemiskinan.

“Melalui kemampuan berpikir analitis permasalahan sosial akan dapat terselesaikan. Mahasiswa bisa menganalisa kemiskinan sebagai dampak pandemi dan struktural, lalu menemukan solusinya," ia menambahkan.

Pada kesempatan tersebut, Mensos memaparkan rencana melatih mahasiswa menjadi entrepreneur muda dan terjun langsung ke masyarakat melalui Program Pejuang Muda.

Mensos mengatakan program tersebut hasil kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Tenologi Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristekdikti) dan Kementerian Agama.

Untuk mengikuti Program Pejuang Muda, mahasiswa harus sudah menempuh semester 5 ke atas, dan memperoleh 20 Sistem Kredit Semester (SKS) Program Pejuang Muda.

“Kami akan pimpin mereka satu semester bekerja sama Kemnedikbud Ristekdikti dan Kemenag, melatih sejak dini mahasiswa diterjunkan langsung ke masyarakat,” katanya.

Dia berharap para mahasiswa bisa belajar di saat kondisi terpuruk, serta dapat menganalisa, bangkit dari keterpurukan.

Wali Kota Surabaya itu pun memberikan motivasi kepada penyandang disabilitas.

"Siapa bilang mereka tidak bisa bergerak? Setelah kita berikan alat ungkit, mereka bisa berpartisipasi, memaksimalkan peran mereka,” ujarnya.
Kepada penyandang disabilitas Mensos memberikan alat ungkit berupa bantuan berupa motor roda tiga untuk usaha, kursi roda elektrik, kursi roda adaptif, dan kursi roda multiguna.

“Kami bisa merubah anak disabilitas menjadi bisa bergerak,” katanya. Bantuan alat ungkit merupakan buah dari kolaborasi dengan sejumlah pihak dan melibatkan sentuhan teknologi. “Itulah pentingnya bisa berkolaborasi,” kata Risma. (jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler