Mensos Juliari: Bansos Sudah Tepat Sasaran 

Kamis, 19 November 2020 – 19:34 WIB
Mensos Juliari Peter Batubara. Foto: Humas Kemensos RI.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengatakan bantuan sosial (bansos) pemerintah sudah tepat sasaran.

Juliari yang kerap turun ke lapangan dan berdialog langsung dengan rakyat menyatakan kalau bansos tidak tepat sasaran, tentu sudah terjadi kekisruhan di masyarakat.

BACA JUGA: Mensos Juliari Batubara Luncurkan Website

"Jadi, bukan bermaksud sombong. Saya sampaikan pekerjaan Kementerian Sosial itu yang nilai orang tetapi kami yakin bahwa sudah tepat sasaran dan rakyat juga mengapresiasi," kata Juliari dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/11).

Bila diingat kembali pada awal-awal munculnya Covid-19 di Indonesia Maret lalu, kata Juliari, Presiden Jokowi meminta jajarannya segera mengintensifkan dua bidang yaitu kesehatan dan perlindungan sosial.

BACA JUGA: Kakak Beradik Menyerahkan Diri, Pengakuan Mereka Bikin Elus Dada

Oleh karena itu, lanjut Juliari, pihaknya pun langsung berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Komisi VIII DPR dan lainnya.

Sebab, anggaran semua kementerian termasuk Kemensos saat itu tidak ada yang dianggarkan untuk menghadapi Covid-19.

BACA JUGA: Mensos: Sinergi Badan Usaha dan Masyarakat Solusi Jangka Panjang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

"Kami harus merombak semuanya," tegas menteri asal PDI Perjuangan itu.

Juliari menambahkan yang harus dipahami ialah ketika memasuki 2020 tidak ada kementerian/lembaga
yang siap secara penganggaran untuk Covid-19, kecuali program-program reguler.

Untungnya Kemensos memang sudah memiliki program-program bansos yang reguler seperti PKH, BPNT, dan lainnya.

"Namun, di luar itu tidak ada (saat itu)," jelasnya.

Menurut dia, bila di awal-awal ada permasalahan seperti soal data itu merupakan hal yang biasa.

Misalnya, ia mencontohkan ketika ada sebuah survei di Juni 2020 disorotilah persoalan data tersebut.

Namun, ungkap Juliari, harus dipahami bagaimana para petugas di lapangan dalam satu RW harus membagi-bagi siapa yang dapat apa dan kapan.

Misalnya, ia mencontohkan dari 100 warga 30 di antaranya mendapatkan bantuan dari Kemensos.

Sebanyak 20 lainnya mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten.

Bahkan, 20 lagi mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi, sisanya ada yang dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

"Jadi, ini kan harus didata. Yang namanya mis itu pasti ada tetapi permasalahannya sering kali misalnya kami berikan bantuan 100 orang, yang ribut tiga orang kemudian yang diliput tiga orang itu bukannya yang 97 orangnya (yang tidak bermasalah)," paparnya.

"Namun, kalau berani jujur bila dilihat yang terakhir-terakhir,  survei sebagian besar penempatan dari beberapa fungsi pemerintahan, fungsi perlindungan sosial yang paling baik. Survei-servei independen bisa dilihat di Google dan segala macam bisa dilihat."

Jadi, Juliari sekali lagi menyatakan dirinya yakin bansos tepat sasaran.

Menurutnya, selain bansos yang tepat sasaran penyerapan anggaran juga sangat bagus.

Ia menyatakan pihaknya bisa seperti ini karena koordinasi dan komunikasi dengan Komisi VIII DPR sangat-sangat baik.

Oleh sebab itu, Juliari menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Komisi VIII DPR atas kemitraan yang sangat baik dengan Kemensos selama ini. (boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler