Mensos Optimistis Penerima PKH Bisa Mandiri dalam 2 Tahun

Selasa, 30 Agustus 2016 – 16:52 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri rapat kerja teknis penyaluran bantuan sosial non tunai di Jogjakarta Selasa (30/8). Foto: Amjad/jpnn

jpnn.com - YOGJAKARTA - Kementerian Sosial (Kemsos) tengah berupaya menerapkan sistem penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada para penerima Program Keluarga Harapan dan Raskin dari bantuan tunai menjadi nontunai. 

Untuk itu, Kementrian Sosial terus mengembangkan sistem electronic warung gotong royong atau e-Warong KUBE-PKH sebagai sarana penerapan sistem bantuan non tunai. Penyaluran bansos melalui sistem e-Warong ini diyakini dapat mempercepat pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA: Kewenangan Minim, Lebih Baik DPD Dibubarkan Saja

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa optimistis melalui sistem e-warong masyarakat miskin penerima bantuan sudah dapat mandiri dalam waktu dua tahun. Target tersebut lebih cepat dibanding penyaluran bantuan secara tunai yang diprediksi membuat masyarakat miskin dapat mandiri dalam waktu lima tahun.

"Masyarakat dapat segera menetas dan mandiri. Hitungannya, dalam dua tahun sudah mandiri dengan e-Warong KUBE-PKH," kata Khofifah usai membuka Rapat Kerja Teknis Penyaluran Bantuan Sosial Nontunai di Yogyakarta hari ini.

BACA JUGA: Megawati: Tahu-tahu Pak Ridwan Kamil Sudah Pakai Baju Merah saja

Keyakinan Khofifah tersebut lantaran sistem ini membuat penyaluran bantuan sosial dapat tepat guna, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu. Pintu-pintu yang memungkinkan bantuan itu dipotong pun dapat ditutup.

Selain itu, masyarakat penerima program keluarga harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra) dapat memiliki usaha karena sistem e-Warong mengharuskan masyarakat membentuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) dengan dasar hukum koperasi.

BACA JUGA: Buka Pameran Kosmetik dan Jamu, Mbak Puan Teringat Masa Kecil

"Karena dalam format buku tabungan maka dia (penerima bantuan) dapat bunga dari tabungan yang disimpan. Ini akan menjadi penguat dalam masyarakat karena warung ini badan hukumnya adalah koperasi. Seluruh penerima bantuan rastra atau PKH yang dalam keanggotaan warung akan dapat SHU (Sisa Hasil Usaha) di akhir tahun. Seluruh warung ini agen dari bank mitra," paparnya.

Khofifah menargetkan hingga akhir 2016 terdapat 300 e-Warong KUBE-PKH yang didirikan. Target tersebut akan ditingkatkan 10 kali lipat atau menjadi 3.000 e-Warong pada tahun berikutnya. Target tersebut disesuaikan dengan suplai logistik dari Bulog agar warung-warung yang didirikan dapat berjalan secara berkesinambungan.

"Sampai Desember ini target 300 warung dengan 612.000 penerima PKH dari total 3,5 juta penerima PKH. Tahun depan target 3.000 warung. Ini secara bertahap melihat suplai logistik dari Bulog supaya warung-warung yang didirikan berkesinambungan agar suplainya bisa terjaga. Syarat warung didirikan antara lain koneksi internet karena ini bisa koneksi real time. Karena sistem ini sudah terkoneksi dengan bank mitra," katanya.

Dikatakan Khofifah, penyaluran bansos nontunai melalui e-Warong merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dikatakan, program ini telah dirintis sejak November 2014 atau sebulan setelah Jokowi dilantik sebagai presiden. Namun, Kemsos harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan 18 Kementerian atau Lembaga Negara lainnya yang juga memiliki program bantuan sosial.

Selain itu, Kemsos pun harus berkomunikasi dengan empat bank negara, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN untuk mendukung sistem e-Warong.

"Jadi bansos nontunai ini proses transfer dari Kemsos ke bank itu zero cost, masyarakat yang akan transaksi juga zero cost. Sistemnya adalah web base. Seandainya ada penerima program dia punya kartu yang multifungsi atau sering dikenal kartu combo. Kalau kartu hilang dia tetap bisa bertransaksi karena sistemnya web base, kalau lupa pin bisa dibantu notifikasi one time pin, pin yang hanya bisa digunakan sekali untuk transaksi," jelasnya.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPR Sekolah Lagi? Kapan Rapatnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler