jpnn.com, MATARAM - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham memastikan bahwa pemerintah teris memberikan penguatan dan pendampingan penanganan gempa Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kendali dalam penanganan bencana alam gempa bumi oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemprov NTB. Sementara pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial memberikan pendampingan dan penguatan," kata Idrus Marham pada wartawan usai meninjau Posko Induk di Kecamatan Tanjung, yang berlokasi di depan Kantor Kabupaten Lombok Utara, Selasa (7/8).
BACA JUGA: Latih Warga Pencegahan dan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana
Penguatan dan pendampingan ini, lanjutnya, adalah memastikan pemda dapat melakukan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. Yakni kebutuhan permakanan, kebutuhan tempat tinggal sementara berupa tenda-tenda dan layanan dukungan psikososial.
Untuk pemenuhan kebutuhan makan pengungsi dan warga terdampak gempa, pemerintah telah didirikan empat Dapur Umum di Kabupaten Lombok Utara.
BACA JUGA: Therapeutic Community Cara Tepat Rehabilitasi Pengguna Napza
Kemensos juga menyerahkan 3.000 paket sembako bantuan Presiden tahap pertama dari rencana 10 ribu paket sembako.
Sejumlah dapur umum dari berbagai elemen masyarakat juga didirikan di beberapa titik. Mensos mempersilakan dapur umum yang dikelola swadaya berjalan memberi layanan, sementara Kemensos akan membantu memenuhi bahan pangannya.
BACA JUGA: Begini Respons Kemensos Tangani Warga Kelaparan di Maluku
Mensos menambahkan, untuk mengamankan kebutuhan pangan warga, dia mendorong bupati dan wali kota menerbitkan Surat Keputusan Tanggap Darurat untuk mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga 100 ton.
Sementara di tingkat provinsi, Gubernur dapat mengeluarkan SK untuk mengeluarkan CBP hingga 200 ton. Apabila CBP tersebut telah digunakan maka untuk keperluan di atas 200 ton dapat dikeluarkan oleh Mensos.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Harry Hikmat mengatakan, untuk distribusi sembako dan nasi bungkus dari dapur umum, pihaknya mengerahkan Tagana dan Pendamping PKH. Hanya saja karena mereka juga terdampak gempa dan mengungsi, maka perlu dukungan personel dari wilayah terdekat NTB.
"Tercatat yang telah diberangkatkan oleh Pemprov masing-masing adalah Tagana Jatim sebanyak 20 orang, Tagana Sulsel 10 orang, Tagana Gorontalo 7 orang, dan Tagana Kalsel 5 orang. Mereka akan bergabung dengan tim Kemensos di Posko Induk di Kecamatan Tanjung. Selanjutnya berbagi tugas ke berbagai titik terdampak gempa," kata Dirjen.
Harry menjelaskan, Tagana dari berbagai provinsi juga membawa bantuan logistik dan Dapur Umum mobile untuk membantu pemenuhan kebutuhan makanan pengungsi.
"Selain Tagana, Pendamping PKH juga kami libatkan untuk membantu evakuasi, pendistribusian logistik, penyaluran kebutuhan permakanan, maupun pendataan warga terdampak gempa," kata Dirjen.
Koordinator PKH Kabupaten Lombok Utara Raden Zulkarnaen mengungkapkan, setiap Pendamping berinisiatif di kecamatan masing-masing menjadi panitia lokal yang mengkoordinir pendistribusian bantuan makanan dan air minum. Zul sendiri saar ini mengelola Posko Dusun Cupek Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lusa Diperiksa KPK, Hari Ini Idrus Marham Puji Jokowi
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh