jpnn.com, BREBES - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meyakini bocah bernama Muhammad Fiqri Al Baihaqi yang divonis dokter menderita epilepsi dan sering mengalami kejang bisa membaik.
Keyakinan tersebut disampaikan Mensos yang akrab disapa Risma itu saat mengunjungi kediaman Fiqri di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Kemensos Rayakan HUT RI dengan Marching Band Disabilitas Hingga Lomba Pakai Baju Adat
Tiba di rumah Fikri setelah melalui perjalanan darat dari Surabaya, Mensos Risma datang disambut ayah ibu Fiqri dan keluarga dekat.
Kepada keluarga, Mensos menyampaikan dengan usia yang masih muda, Fiqri memiliki kesempatan besar untuk bisa membaik kondisinya.
BACA JUGA: Mensos Risma Memohon ke Presiden Jokowi Agar Pelaku Kejahatan Seksual Tak Diberi Remisi
"Insyaallah, Fiqri bisa membaik, tetapi memang perlu penanganan intensif, " kata Mensos Risma.
Untuk keperluan tersebut, Mensos Risma mengarahkan jajaran untuk memberikan layanan fisioterapi.
"Saya akan berikan layanan fisioterapi untuk Fiqri supaya bisa ditangani secara khusus oleh petugas. Setiap hari harus diterapi. Kalau di rumah sakit kan pasien yang ditangani banyak," terang mantan Wali Kota Surabaya itu.
Keluarga diedukasi dalam agar bisa melakukan fisioterapi secara mandiri dan rutin di rumah dengan mengoleskan minyak kayu putih dan minyak zaitun ke sekujur kaki Fiqri disertai gerakan kaki untuk merangsang otot dan melenturkan tulang kaki.
Kepada keluarga, Mensos sudah menawarkan agar Fiqri bisa dirawat di Sentra "Satria" Baturraden milik Kemensos.
Namun dengan berbagai pertimbangan, keluarga memilih Fiqri dirawat di rumah.
Keluarga Fiqri juga telah mendapatkan dari Kemensos, berupa bantuan pangan nontunai (BPNT) dan bantuan lain dari pemerintah daerah setempat.
Keluarga Fiqri juga terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta memiliki kartu BPJS Kesehatan yang masih aktif.
Fiqri lahir normal, tetapi pada usia 4 bulan jatuh sakit (demam tinggi).
Pengobatan sudah dilakukan beberapa kali, tetapi demam terulang dengan kondisi kejang.
Namun, dengan ayah sebagai nelayan dan ibu penjual jajanan, keluarga ini tidak mampu menanggung biaya pengobatan Fiqri.
Tiga tahun terakhir Fiqri menjalani pengobatan secara mandiri di rumah dengan berbekal obat resep dari dokter dan dapat dibeli di apotik terdekat apabila obat habis pakai.
Selain epilepsi dan kejang, Fiqri juga mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
Kaki Fiqri tidak dapat digerakkan dan berfungsi secara normal sehingga bantuan kursi roda untuk mandi dan aktivitas lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, diserahkan pula bantuan kepada Fiqri dan keluarga, berupa bantuan atensi kewirausahaan (alat dan bahan) jajanan anak, lemari dan pakaian layak pakai untuk anak
Kemudian bantuan paket mainan edukatif anak, bantuanatensi kebutuhan dasar dan nutrisi tambahan untuk anak.
Selain itu juga diberikan bantuan alat bersih diri dan cuci serta antuan perlengkapan tidur.
Kemensos juga memberikan bantuan berupa nutrisi tambahan dan kebutuhan hidup layak, berupa susu berprotein, madu, minyak kayu putih, minyak zaitun, multivitamin serta makanan lunak Selama ini orang tua memberikan makanan bubur dan kecap saja.
Diberikan juga bantuan atensi, berupa uang yang dipergunakan untuk biaya operasional selama menjalani perawatan di RSUD Brebes.
Total bantuan dari Kemensos sebesar Rp 13 juta.
Dari para dermawan melalui kitabisa.com diberikan donasi berupa uang sebanyak Rp58.704.905. (mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi