Mensos Risma: Nauzubillah, Jangan Sampai Ada Bencana Susulan...

Selasa, 30 November 2021 – 15:14 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi dan menyerahkan bantuan bagi warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin malam (29/11). Foto: Kemensos

jpnn.com, GARUT - Menteri Sosial Tri Rismaharini melewati libur akhir pekan kemarin hingga Senin malam (29/11) dengan melakukan serangkaian kunjungan kerja.

Dimulai dari Jember dan Malang, Jawa Timur, Mensos selanjutnya bergerak menuju Kabupaten Bandung pada Minggu malam.

BACA JUGA: Catat, Korban Banjir Bandang di Garut Bakal Dapat Ganti Rugi, Sebegini Nominalnya

Senin malam, Mensos Risma telah tiba di Kabupaten Garut untuk melihat dari dekat dampak bencana banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut.

Di lokasi banjir bandang Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Mensos langsung menuju titik bencana di tepi Sungai Ciloa.

BACA JUGA: Banjir Bandang Garut, 2 Kecamatan Berstatus Tanggap Darurat Bencana

Bersama Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Kepala Dinas Sosial Garut Ade Hendarsyah dan jajaran Forkompinda, Risma menyaksikan rumah warga yang rusak diterjang banjir bandang.

Di tepi Sungai Ciloa, Mensos dan jajaran pejabat daerah tersebut mendiskusikan upaya mengantisipasi bencana susulan yang berpotensi masih akan terjadi.

BACA JUGA: Banjir Bandang Garut, Ratusan Jiwa Mengungsi 

Antisipasi diperlukan untuk mengurangi kerugian sebagai dampak bencana baik jiwa maupun materi.

"Ya nauzubillah, jangan sampai ada bencana susulan, tetapi kita tetap wajib mengantisipasi bila itu terjadi," ujar Mensos Risma di lokasi tersebut, Senin (29/11) malam.

Dia menyebutkan ada sejumlah titik di lokasi tersebut jika terjadi bencana susulan dikhawatirkan akan menyebabkan akses warga terputus.

"Untuk itu kami akan dirikan lumbung sosial," tegasnya.

Mantan Kepala Bappeda Surabaya itu menjelaskan lumbung sosial diperlukan untuk memastikan masyarakat di lokasi bencana tetap bisa mengakses kebutuhan dasar meskipun akses transportasi terputus.

Mensos Risma menyampaikan dalam lumbung sosial nanti tidak hanya diisi kebutuhan pokok, seperti beras dan bahan makanan lain.

Namun bisa juga genset, tenda, kebutuhan dapur, perahu karet, BBM, dan lainnya.

"Jadi isinya tidak hanya kebutuhan pokok, tetapi ada juga peralatan yang diperlukan masyarakat untuk menunjang kehidupannya dalam kondisi bencana," tegas Risma kembali.

Lumbung sosial sudah berjalan di beberapa kawasan bencana di tanah air.

Di Garut, titik koordinat lumbung sosial masih akan dikaji lebih dalam oleh pemerintah daerah setempat.

"Untuk lokasinya nanti ditentukan oleh kepala desa atau aparat setempat, karena mereka yang paling tahu kondisi di lapangan," jelas Risma.

Dia juga memastikan Kemensos akan memberikan dukungan kepada pemerintah daerah setempat untuk menanggulangi dampak bencana.

"Kalau logistik di lumbung sosial habis, buat berita acara nanti akan diisi kembali," kata Mensos.

Dalam kunjungannya kali ini Mensos banyak berinteraksi dengan Tagana setempat mengenai bantuan yang sudah diberikan dan bertanya mengenai kronologis kejadian.

Mensos juga berdialog dengan Kepala Desa Mekarwangi Iwan Sutiawan dan warga.

Dia juga meninjau lokasi pengungsian untuk bertemu dengan warga khususnya anak-anak, sekaligus membagikan bantuan berupa makanan anak, dan paket sembako untuk ibu hamil dan lansia.

Untuk membantu warga terdampak banjir, Kemensos menyalurkan bantuan logistik dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat berupa beras reguler sebanyak 1 ton, tenda gulung merah 20 lembar, kasur merah 30 lembar, kids ware 30 paket, food ware 30 paket, peralatan dapur keluarga 30 paket.

Total bantuan Kemensos dari Gudang Dinsos Provinsi Jabar senilai Rp 76.797.230.

Berikutnya bantuan Kemensos untuk mendukung pelayanan dapur umun di dua titik dapur umum (sesuai dengan kebutuhan) dan bantuan sembako 200 paket dengan total bantuan Rp 40 juta.

Dari Balai Tan Miyat Bekasi memberikan bantuan berupa alat bantu dengar 1 unit, snack anak-anak 200 paket, mainan anak 72 pak, perlengkapan sekolah untuk anak yatim, piatu dan yatim piatu (YAPI) korban Covid 3 paket, dan kebutuhan nutrisi balita YAPI korban Covid sebanyak 1 paket.

Tim Kemensos bersama Dinas Sosial Provinsi Jabar, Dinsos Kabupaten Garut serta Tagana membuka layanan dapur umum dengan total produksi 2 ribu nasi bungkus per hari.

Nasi siap santap disalurkan ke pengungsi dan masyarakat terdampak di wilayah Kecamatan Sukawening dan Kecamatan Karangtengah.

Banjir bandang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Garut pada Sabtu (27/11) sejak siang sampai dengan sore hari.

Banjir bandang terutama karena luapan Sungai Ciloa melanda wilayah Kecamatan Karang Tengah, yakni Desa Cintamanik, Desa Cinta, dan Desa Caringin.

Selain ikut terdampak juga Kecamatan Sukawening, yakni Desa Sukawening, Desa Sukamukti, Desa Mekarwangi, dan Desa Sukawangi. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Bandang Melanda Garut, Belasan Rumah Mengalami Kerusakan


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler