Banjir Bandang Melanda Garut, Belasan Rumah Mengalami Kerusakan

Sabtu, 27 November 2021 – 22:43 WIB
Kondisi banjir di Desa Sukawening, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. (Tim Humas Kantor SAR Bandung)

jpnn.com, GARUT - Banjir bandang yang terjadi Desa Sukawening, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut mengakibatkan empat rumah rusak berat.

Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah menuturkan pada Sabtu (27/11) pukul 15.45 WIB, pihaknya menerima informasi dari warga terkait bencana banjir bandang di Desa Sukawening.

BACA JUGA: Banjir Bandang Menyapu Rumah Warga di Garut, Begini Dahsyatnya

Intensitas hujan yang tinggi sejak pukul 14.00 WIB di wilayah tersebut menyebabkan Sungai Citameng meluap dan merendam permukiman warga di Desa Sukawening.

Selanjutnya, Kantor SAR Bandung langsung mengerahkan satu tim rescue Basarnas Bandung menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir.

BACA JUGA: Pengakuan Guru soal Siswa Penganut Saksi Yehuwa yang 3 Kali Tinggal Kelas, Mengejutkan

"Pukul 17.15 WIB tim tiba di lokasi kejadian banjir dan langsung melakukan koordinasi dengan unsur SAR di lapangan," kata Deden dikonfirmasi, Sabtu.

Laporan Komandan Tim Rescue Syahrir menyebut kondisi banjir di lokasi kejadian sekarang sudah surut dan menyisakan lumpur yang terbawa banjir bandang.

BACA JUGA: 3 Polisi Ini Dipecat Tidak Hormat, Mereka Bikin Malu Institusi Polri

Berdasarkan info sementara, empat rumah rusak berat di Desa Mekarhurip dan tujuh jiwa melakukan evakuasi mandiri ke rumah kerabat.

Sementara itu, 17 rumah juga dilaporkan rusak di Desa Sukawening dengan jumlah warga sebanyak 63 jiwa.

"Saat ini seluruh warga yang terdampak banjir mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah mereka. Data lainnya masih dalam pendataan," ucapnya.

Menurut Deden, unsur gabungan juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi, seperti dari Polsek Sukawening, BPBD Garut, Satpol PP Kecamatan Sukawening, Damkar Garut, Babinsa Sukawening, Aparat Desa Sukawening, dan Mekarhurip.

"Kami masih berada di lokasi kejadian untuk mengantisipasi naiknya tinggi muka air," tandas Deden. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler