Mensos Risma Punya Pesan Khusus untuk Relawan Tagana, Begini Kalimatnya

Senin, 13 September 2021 – 10:14 WIB
Mensos Risma memberikan pesan kepada seluruh relawan Taruna Siaga Bencana (Tegana) di Kabupaten Pacitan. Foto: dok humas Kemensos.

jpnn.com, PACITAN - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meninjau langsung masyarakat mengadakan kegiatan simulasi untuk menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami akibat gempa megathrust.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di wilayah Pelabuhan TPI Tamperan, Kabupaten Pacitan, Sabtu (11/09).

BACA JUGA: Mensos Risma dan Warga Pacitan Gelar Simulasi Tsunami dan Gempa Bumi

Dalam simulasi tersebut, masyarakat dibuat panik seakan sedang dilanda gempa. Raungan sirene menggema di penjuru wilayah.

Hanya dalam hitungan detik, masyarakat tumpah ruah ke jalanan menyelamatkan diri. Mulai bocah hingga lansia berlomba-lomba menuju ke dataran lebih tinggi.

BACA JUGA: Mensos Risma Minta Pemda Perbarui Pemutakhiran Data Kemiskinan, Penting!

Kepanikan disebabkan guncangan keras dari gempa megathrust yang timbul karena tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Fenomena tektonik itu berkekuatan 8 skala richter dengan epicenter 300 kilometer Tenggara Pacitan dan kedalaman 19 kilometer.

BACA JUGA: Mensos Risma Paparkan 4 Strategi Penanganan Persoalan Bansos

Selang beberapa saat, gelombang pasang 20 meter menyapu daratan, didahului surutnya air laut.

Di tengah kondisi mencekam, sekelompok orang berseragam biru sibuk mengatur massa dan mengarahkan mereka ke titik evakuasi yang ditentukan.

Beberapa dari mereka menuntun lansia dan disabilitas yang tertatih. Mereka adalah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang sigap membantu masyarakat menuju lokasi evakuasi sementara.

Proses evakuasi itu merupakan bagian dari skenario simulasi evakuasi mandiri masyarakat di Kabupaten Pacitan.

Mensos Risma yang ikut dalam simulasi evakuasi mandiri tersebut menyampaikan pesan khusus untuk relawan Tagana di Kabupaten Pacitan.

Menurut Risma, Tagana harus bisa membuat simulasi lebih lengkap kepada masyarakat agar bisa menyelamatkan diri.

"Pastikan kalian membuat simulasi lebih detil ke mana masyarakat harus menyelamatkan diri. Perhitungkan yang mengungsi adalah lanjut usia dengan waktu hanya sekitar 20 menit," kata Mensos.

Pelatihan dan simulasi evakuasi bencana merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh relawan Tagana.

“Tujuan pelatihan rutin guna membentuk mereka menjadi tenaga sukarelawan yang siap dalam penanganan bencana baik pada pra saat maupun pasca bencana," ujar Koordinator Tagana Provinsi Jatim Twi Adi beberapa waktu lalu.

"Relawan Tagana juga diberikan materi terkait kebijakan Kemensos dalam rangka pengurangan risiko bencana,” sambungnya.

Diketahui, wilayah Kabupaten Pacitan berdasarkan penelitian BMKG termasuk dalam zona merah.

Sebab, lokasinya dekat dengan teluk yang mengumpulkan tenaga gelombang tinggi dan relatif dekat dengan letak episentrum gempa. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Risma Bidik Peningkatan Pemberdayaan Warga KAT


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Tim Redaksi, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemensos   Mensos Risma   relawan   pacitan   gempa  

Terpopuler