jpnn.com, GORONTALO - Menteri Sosial Tri Rismaharini datang menyapa dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Gorontalo.
Tiba di lokasi bencana alam di Desa Kayubulan, Kecamatan Limboto, dan Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Mensos Risma menyusuri jalan-jalan yang masih tergenang air dengan perahu karet.
BACA JUGA: Membangun Masjid, Amanda Manopo Banjir Pujian
Di beberapa lokasi saat Mensos Risma berkunjung, banjir masih mencapai hingga dua meter.
Dia menyapa warga yang masih bertahan di rumahnya satu persatu.
BACA JUGA: Sambangi Lokasi Banjir Gorontalo, Mensos Risma Salurkan Bantuan
Mensos Risma membagikan langsung bantuan yang dibawa kepada warga.
Selama menyelusuri kawasan bencana, Mensos Risma memperhatikan dan mempelajari kontur geografi di sekitar lokasi banjir untuk mencari tahu akar masalah banjir di dua desa tersebut.
BACA JUGA: Lagi Asyik Makan, Pemuda Didatangi Sekelompok Orang, Banjir Darah
Mensos didampingi Sekjen Kemensos Harry Hikmat dan anggota Komisi VIII DPR Idah Syahidah Rusli Habibie, Senator dari Gorontalo Rahmijati Jahja, dan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, terus bergerak memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan.
Di Desa Kayubulan, Mensos Risma menyalurkan bantuan berupa tenda gulung merah 168 lembar, matras merah 117 lembar, kasur merah 26 lembar, selimut merah 30 lembar, famili kit 45 paket, kid ware 22 paket, food ware 30 paket, dan alat dapur keluarga 30 paket.
Sedangkan bantuan di Desa Buhu Kecamatan Talagajaya terdiri dari makanan siap saji 200 paket, makanan anak (biskuit) 20 paket, family kit 85 paket, food ware 26 paket, kids ware 21 paket, matras merah 162 lembar, tenda gulung merah 88 lembar, selimut merah 85 lembar, alat dapur keluarga 27 paket dan kasur merah 22 lembar.
Total bantuan dua lokasi tersebut sebesar Rp270.975.896.
Bencana banjir disebabkan oleh luapan Danau Limboto mengakibatkan 361 KK (1.154 jiwa) terdampak banjir di Desa kayu bulan.
Sedangkan di Desa Buhu sebanyak 74 KK (255 jiwa).
Mensos Risma mendapat laporan dari jajarannya, setiap tahun bertugas mengatasi dampak bencana banjir di kawasaan ini.
“Jadi kalau saya lihat ini bagian dari danau, lalu dijadikan perumahan. Pasti ada perbedaan ketinggian karena ini merupakan daerah cekungan,” kata Mensos Risma, Rabu (29/9).
Setelah mengidentifikasi akar masalah, Mensos Risma memberikan masukan kepada Bupati Nelson Pomalingo agar dibangun tanggul.
“Tadi saya minta Pak Bupati untuk pembuatan tanggul,” kata Mensos.
Pembangunan tanggul diharapkan menjadi solusi permanen terhadap banjir. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi