Mensos Risma Sibuk Blusukan, Irwan: Terpenting Pastikan Bansos Sampai ke Rakyat Tanpa Disunat

Rabu, 06 Januari 2021 – 20:33 WIB
Anggota Komisi V DPR Irwan Fecho. Foto M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Irwan Fecho mengingatkan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, agar fokus dulu membenahi sistem penyaluran bantuan sosial (Bansos) di masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, kata Irwan, rakyat masih khawatir dengan adanya kasus penyunatan Bansos.

BACA JUGA: Gilbert Simanjuntak: Aksi Blusukan Mensos Risma untuk Melihat Kenyataan di Jakarta

Selain itu, Mensos Risma -panggilan Tri Rismaharini, juga harus bisa mengembalikan kepercayaan publik bahwa Bansos itu tidak akan pernah dipotong lagi di kemudian hari.

"Terpenting pastikan bantuan sosial covid-19 bisa sampai ke pintu-pintu rumah rakyat dengan baik dan benar tanpa disunat untuk kepentingan lain," kata Irwan di Jakarta, Rabu (6/1).

BACA JUGA: Informasi Terbaru dari Bareskrim soal Kasus Penembakan 6 Laskar FPI

Hal itu disampaikan Irwan merespons kesibukan Mensos Risma yang tengah mendapat sorotan masyarakat, yakni melakukan blusukan di sejumlah titik di DKI Jakarta.

Seperti pada Senin (4/1) lalu, mantan wali kota Surabaya itu menemui gelandangan dan pemulung di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sebelumnya dia juga ke kolong Tol Pluit dan Penjaringan.

BACA JUGA: Begini Kondisi Mobil Mendiang Chacha Sherly Usai Tabrakan Beruntun di Tol Semarang

Wasekjen DPP Partai Demokrat ini menyarankan agar Mensos Risma lebih baik fokus melakukan reformasi di Kemensos pasca penyelewengan dana bansos oleh pendahulunya Juliari Peter Batubara yang kini berstatus tersangka di KPK.

Terlebih lagi Irwan melihat belum ada langkah konkret di Kemensos untuk menghilangkan kekhawatiran publik akan penyelewengan dana bansos di kemudian hari.

“Potensi kerugian negara akibat penyelewengan bansos ini kan sangat besar, KPK memperkirakan ada potensi kerugian negara senilai Rp 228 miliar. Itu artinya jika dibagi dengan nilai per paket Rp.300.000 maka setara dengan bantuan sosial untuk 760.000 warga penerima bantuan,” ucap lulusan Doktor Universitas Mulawarman ini.

Karena itu, legislator asal Kalimantan Timur ini mengharapkan kepemimpinan Risma di Kemensos bisa membangun sistem yang mampu mencegah penyelewengan dana bansos.

"Validitas data secara periodik dan pengawasan bansos sampai ke penerima itu lebih konkret mencegah praktik penyelewengan, sekaligus mengatasi dampak pandemi covid-19 sesuai keinginan Presiden Jokowi,” pungkas Irwan.(fat/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler