Mensos Saksikan Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Kepada Mayarakat Terdampak Pandemi Covid-19

Kamis, 05 November 2020 – 18:22 WIB
Menteri Sosial Juliari P Batubara bersama Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar menyaksikan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Desa Mayeti, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Kamis (5/11). Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, SUBANG - Menteri Sosial Juliari P Batubara bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyaksikan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST).

BST disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang tidak terjangkau oleh bantuan sosial (bansos).

BACA JUGA: 1,4 Juta Keluarga di Jateng Terima Bansos Tunai dari Kemensos

"Hari ini disalurkan BST untuk masyarakat terdampak Covid-19. Sasaran BST kali ini adalah KPM BLT DD yang belum terjangkau bantuan sosial, karena anggarannya yang terbatas sementara jangkauannya luas. Ini bentuk sinergi dan kolaborasi, " kata Mensos Juliari di Kantor Desa Mayeti, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Kamis (5/11).

Jumlah penerima BST dari Kemensos yang tidak terjangkau bansos BLT DD secara total sebanyak 57.175 KPM. Adapun di Kabupaten Subang telah terdaftar sebanyak 50 KPM.

BACA JUGA: Tahun 2021, Kemensos Akan Lanjutkan Bansos Tunai untuk 10 Juta KPM

Mensos Juliari menyampaikan, data penerima bantuan merupakan usulan dari Kemendes PDTT melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendes PDTT. Data ini kemudian disisir oleh Pusdatinkesos.

Dari hasil penyisiran diperoleh 57.175 KPM yang tersebar ke 67 Kabupaten/Kota di 11 provinsi.

BACA JUGA: Webinar Internasional Penyaluran Bansos Selama Pandemi: Belajar dari Indonesia

"Bansos sudah mulai disalurkan kepada KPM sejak Oktober lalu selama tiga bulan,  yakni sampai Desember 2020. Setiap KPM menerima Bantuan sebesar Rp300 ribu/bulan," katanya.

Di seluruh Provinsi Jawa Barat, terdapat sebanyak 5.184 KPM BST dari BLT DD dengan total bantuan senilai Rp1.555.200.000.

Dalam kesempatan sama, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menjelaskan bagaimana BLT DD yang semula program Kemendes PDTT lalu diakomodasi sebagai program bansos Kemensos, yakni BST.

Ia menyatakan, dalam rangka penanganan Covid-19 sebagaimana arahan Presiden kementeriannya melakukan realokasi anggaran dan menyelenggarakan program bantuan sosial.

Untuk masyarakat desa yang terdampak Covid-19, Kemendes PDTT menyelenggarakan Program BLT DD.  Namun dalam perjalanannya, anggaran Kemendes PDTT tidak bisa menjangkau seluruh sasaran.

“Saya melaporkan kepada Presiden anggarannya habis. Dan keputusannya adalah BLT DD diambilalih oleh Kemensos menjadi BST, " katanya.

Abdul Halim menyatakan hal ini sebagai bentuk komitmen tinggi dan kecintaan Presiden Joko Widodo kepada rakyatnya agar bansos tetap berkesinambungan.

Terkait akomodasi program Kemendes PDTT,  Mensos Juliari menyatakan sebagai sinergi dan perpaduan sangat bagus.

“Yang utama adalah bagaimana memikirkan nasib rakyat terdampak pandemi. Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden,”  katanya

Dalam kesempatan itu, Mensos Juliari dan Mendes PDTT juga menyaksikan penyaluran BST yang selama ini menjadi program rutin Kemensos dalam penanganan Covid-19 untuk masyarakat di Subang.

Program BST Kemensos,  di Jawa Barat,  alokasi kuota BST sebanyak 182.714 KPM dengan nilai bantuan sebesar Rp.657.774.000.000.

Untuk Provinsi Jawa Barat alokasi kuota BST sebanyak 1.070.708 KPM dengan nilai total sebanyak Rp3,854.728.000.000.(ikl/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler