Mensos Tak Kuasa Menahan Tangis di Antara Balita Malang

Kamis, 02 Maret 2017 – 21:42 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat memeluk calon orang tua angkat balita asuhan UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo, Kamis (2/3). Foto: Biro Humas Kemensos

jpnn.com - jpnn.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa tidak kuasa menahan tangis saat mengunjungi UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo milik Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kamis (2/3).

Di hadapan menteri yang juga tokoh perempuan Nahdlatul Ulama itu ada 14 balita yang bakal memiliki orang tua baru. Ke-14 balita itu diserahkan kepada orang tua angkat.

BACA JUGA: Kinerja Keuangan Kemensos Positif, Mensos Kian Semangat

Berkali-kali Khofifah menyeka air matanya. Suasana haru pun mendera siapa pun yang melihat momen itu.

Balita-balita itu adalah bocah-bocah tanpa dosa yang ditelantarkan orang tua kandung mereka. Untungnya, masih ada pihak yang bermurah hati dan menjadi orang tua asih bagi mereka.

BACA JUGA: Mensos Serahkan 45 Rumah untuk Warga Dayak di Tabalong

Khofifah dalam sambutannya mengatakan, adopsi balita harus dilihat dari kebutuhan perlindungan anak. Menurutnya, adopsi jangan dilihat pada kebutuhan calon orang tua asuh.

"Bagaimanapun saya ini ibu, hati siapa tidak terenyuh melihat bayi-bayi lucu ini dibuang dan ditelantarkan," ujar Khofifah sebagaimana siaran pers Kementerian Sosial.

BACA JUGA: Bu Mensos Harapkan Warga Jauhi Sadikin dan Jamila

Menurut Khofifah, maraknya kasus pembuangan dan penelantaran bayi akibat mental masyarakat yang kurang bertanggung jawab. Akibatnya, banyak lahir bayi yang tidak diinginkan kehadirannya.

Menelantarkan bayi pun menjadi cara untuk menutupi aib. Bahkan, kata Khofifah yang tak henti-henti menyeka air matanya, banyak bayi yang ditelantarkan begitu saja hingga meninggal dunia.

Karenanya Khofifah dalam kesempatan itu juga mengharapkan para calon orang tua asih bisa memberikan perlindungan dan pola pengasuhan yang baik. Dengan demikian anak-anak asuh pun tumbuh dan berkembang optimal secara lahir dan batin.

"Jaga kualitas pengasuhan mereka, jangan sampai bayi-bayi tersebut kembali terlantar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Sukesih mengatakan, pemerintah menerapkan syarat ketat bagi calon orang tua angkat (COTA). Hal itu demi menjamin keamanan balita, sekaligus memastikan proses pengangkatan anak tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.

Menurutnya, proses adopsi juga membutuhkan waktu cukup lama karena harus melalui berbagai tahapan. "Lamanya proses karena kami mengharapkan orangtua angkat benar-benar menyayangi mereka seperti anak kandungnya sendiri," tuturnya. (ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mensos Senang Warga Suku Anak Dalam Mau Menetap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler