Mensos Ujicoba Bantuan Non-Tunai PKH dengan Kartu Combo

Selasa, 28 Juni 2016 – 03:03 WIB
Mensos Khofifah Indar Parwansa. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - MALANG - Sebanyak 74 kabupaten kota akan menjadi proyek percontohan penyerahan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dari tunai menjadi non tunai. 

Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa menjelaskan perubahan mekanisme ini untuk meningkatkan akses keluarga miskin terhadap pelayanan  keuangan inklusif, sekaligus menghilangkan penyalahgunaan bantuan,  meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan penyaluran dana bansos PKH. 

BACA JUGA: Ini Dia Perda yang Dicabut Kemendagri

"Presiden telah berkomitmen untuk menghilangkan berbagai praktek penyelewengan dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat miskin. Bantuan sosial dengan non tunai juga bertujuan untuk mengurangi inflasi. Apalagi kalau banyak program bansos menjadi non tunai dan terintegrasi," paparnya, Senin (27/6).

Khofifah menjelaskan kota Malang dijadikan sebagai titik awal pelaksanaan penyaluran bansos non tunai. Kementrian Sosial sendiri menggandeng BNI untuk menerbitkan kartu kombo (kartu bisa) untuk penyaluran bansos non tunai yg memiliki multifungsi seperti membeli beras rastra, sembako, bantuan usaha ekonomi produktif, bantuan rumah layak huni dsn program bansos lainnya.

BACA JUGA: Peringatan Serius untuk PNS, Jangan Coba-coba Melanggar

" Para keluarga miskin yang menerima bantuan PKH bisa langsung menggunakan kartu combo BNI untuk berbelanja kebutuhan hidup di E-Warung KUBE-PKH yang mempunyai status Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera, didirikan oleh para penerima PKH. Dengan adanya simbiosis ini maka para penerima bansos PKH juga bisa mendapatkan manfaat selain bisa belanja juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha E-Warung Kube PKH," tambah mensos.

BNI sendiri mempunyai 10.200 agen Laku Pandai atau lebih di kenal dengan Lembaga Keuangan Digital ( LKD ). Mensos berharap BNI bisa menjadi tempat penyaluran bansos PKH.

BACA JUGA: Banyak Polisi Gadungan Berkeliaran, Begini Modusnya

Pemerintah sendiri tahun ini akan menyerahkan bantuan sosial PKH sebesar 9.8 triliun rupiah dan akan dinaikkan menjadi 12.7 triliun rupiah tahun 2017 dan untuk beras sejahtera sebesar 21.9 triliun rupiah.

" Kenaikan bansos ini disebabkan adanya tambahan pencairan. Seluruh penerima PKH sebanyak 6 juta keluarga akan menerima bantuan sebanyak 4 kali dalam satu tahun dengan jumlah bervariasi masing masing penerima bantuan, " tegas mensos.

Sementara Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, sebagai tahap awal uji coba penyaluran bansos nontunai akan menyasar sebanyak 612.816 keluarga peserta PKH.

Selama ini bantuan PKH disalurkan secara tunai lewat PT Pos Indonesia. Untuk penyaluran non tunai melalui Lakupandai/LKD Kementerian Sosial akan bekerja sama dengan tiga bank yaitu BNI, BRI dan Bank Mandiri.

Harry mengatakan tahun depan target penyaluran bantuan melalui LKD akan diperluas sampai satu juta KSM.

Secara proporsional melihat kondisi wilayah Indonesia yang terdiri atas kepulauan, selama ini masih ada daerah yang sulit dijangkau layanan perbankan untuk mendukung LKD. Untuk itu penyaluran PKH sebagian tetap melalui POS yang juga bisa memberikan dalam bentuk rekening giro (non tunai)

"Secara proporsional dengan kondisi Indonesia bisa mencapai 35 persen saja atau sepertiga dari penerima PKH itu sudah sangat bagus," tandasnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Curi 19 Motor, Dapat Rp 20 Juta Juga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler