Menstabilkan Inflasi, Pemprov Jateng Bakal Gelar Gerakan Pangan Murah 100 Kali

Rabu, 28 Februari 2024 – 15:10 WIB
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana meninjau kegiatan Gerakan Pasar Murah di halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (28/2). Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bakal menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 100 kali hingga Idulfitri 2024 mendatang dalam rangka menstabilkan inflasi dan menurunkan harga beras di pasaran.

"Sampai saat ini sudah terealisasi 72 kegiatan GPM," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana seusai meninjau kegiatan Gerakan Pasar Murah di halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (28/2).

BACA JUGA: Banjir Brebes Rendam Ribuan Rumah, Pemprov Jateng Pasok Logistik Pengungsi

Menurut Nana, hingga ini sejumlah harga sembilan bahan pokok (sembako) mengalami kenaikan.

Dia menyebut bahwa harga beras medium sekitar Rp 15 ribu-Rp 16 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Idulfitri 2023 Aman dan Lancar, Polda Riau Diapresiasi Banyak Tokoh Masyarakat

Harga beras premium kisaran Rp 19 ribu-Rp 20 ribu per kilogram.

Selain itu, harga komoditas pangan lain, seeperti cabai, telur, dan daging, juga fluktuatif.

BACA JUGA: Ganjar Ingin Harga Bahan Pangan Murah, Lalu Ceritakan Pengalamannya di Jateng

Nana mengatakan bahwa tujuan GPM ini ialah selain untuk menstabilkan harga, juga membantu keterjangkauan masyarakat membeli bahan-bahan pangan.

Sebab, harga komoditas di GPM lebih murah jika dibandingkan dengan di pasar. Hal itu mengingat Pemprov Jateng memberikan subsidi transportasi kepada para vendor.

Setidaknya, ada 13 vendor yang dilibatkan dalam GPM di Kabupaten Magelang. Mereka menyediakan bahan pangan berupa beras, gula, minyak goreng, ayam potong, telur, hingga tepung.

Misalnya, Bulog Cabang Magelang, semula menyediakan stok 6 ton beras.

Setelah melihat antusias masyarakat, Bulog kemudian menambah stok beras 2 ton, sehingga menjadi 8 ton beras SPHP. Lalu, ada stok beras yang dijual oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat sekitar 2 ton.

"Alhamdulillah pelaksanaan GPM tadi cukup ramai. Ini terus akan kami gelorakan, tidak hanya provinsi, tetapi mungkin nanti dari kabupaten/kota melakukan hal sama," kata Nana.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Dyah Lukisari menambahkan pemilihan Kabupaten Magelang sebagai lokasi GPM dikarenakan daerah itu pernah masuk dalam kategori indeks perkembangan harga (IPH) tinggi. 

"Selain itu, menjadi salah satu daerah dari 17 kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," katanya.

Salah seorang warga Mungkid, Ani mengaku bahwa GPM itu sangat membantu kalangan menengah ke bawah.

"Sekarang harga beras minimal Rp 15 ribu bahkan bisa lebih. Adanya pasar murah begini dengan harga (beras) Rp 10.900 perkilogram sangat menghemat sekali untuk belanja," kata dia. 

Ani berharap pemerintah bisa menurunkan dan menstabilkan harga bahan pokok. (jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler