Mental Pemain PSM Dikhawatirkan Terganggu

Minggu, 12 Februari 2012 – 03:49 WIB

MAKASSAR - Mundurnya dua personel manajemen jelang laga PSM kontra PSMS Medan, Senin (13/2) besok, dikhawatirkan akan membuat mental para pemain terganggu. Apalagi, sebelumnya sudah muncul berbagai problem internal tim.
   
Keputusan General Manager PSM, Husain Abdullah dan Local General Committe (LGC), Zakir Sabara H Wata yang mundur bersamaan pada Jumat, 10 Februari, memang sangat berpengaruh terhadap suasana kondusif tim. Namun,  Ketua Umum PSM, Ilham Arief Sirajuddin menegaskan bahwa suasana tim tetaplah kondusif.
   
Ilham meminta para pemain harus tetap fokus untuk menghadapi laga penting melawan PSMS Medan, besok malam. Apalagi, PSM sangat membutuhkan tambahan tiga poin guna mendongkrak posisinya dari papan bawah klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL).
   
Saat ini, PSM masih bercokol di posisi 10 dari 12 tim dengan koleksi enam poin hasil lima kali bertanding. Terkait mental pemain yang ditinggal GM-nya jelang pertandingan kandang, menurut Ilham tidak perlu dikhawatirkan.
   
"Kan masih ada manajemen lain dan pelatih yang bisa memberi motivasi. Jadi, para pemain harus tetap fokus melawan PSMS," harap Wali Kota Makassar itu.
   
Pelatih kepala PSM, Petar Segrt mengaku sangat terkejut dengan keputusan Husain Abdullah yang mengundurkan diri sebagai GM klub. Namun, pelatih asal Kroasia itu menyatakan sangat menghormati keputusan Husain yang memilih melanjutkan sekolahnya.
   
"Saya menghormati keputusan Husain. Saya meminta kepada pemain harus fokus melawan PSMS Medan. Karena kita sangat butuh tambahan poin. Meski situasi saat ini kurang menguntungkan, tetapi itu jangan mempengaruhi tim secara keseluruhan," terang Petar.
   
Berbagai spekulasi kini mencuat terkait mundurnya Husain Abdullah dan Zakir Sabara. Dari beberapa informasi yang dihimpun diketahui jika memang ada konflik dan ketidaksinkronan antara orang perorang dalam manajemen PSM dengan pelatih kepala, Petar Segrt. Namun, pengunduran diri Husain itu menimbulkan tanda tanya. Sebab, disampaikan jelang laga PSM melawan PSMS Medan.
   
Tetapi, Husain Abdullah yang dihubungi terpisah menampiknya. "Saya mundur tidak ada kaitannya dengan perseteruan dengan pelatih. Bukan juga faktor gaji. Karena gajiku lancar dan tidak pernah terlambat dibayarkan. Saya terima setiap bulan Rp9 juta tanpa potongan.
Saya cuma mau sekolah dan kembali lagi ke habitat saya selaku akademisi," ungkapnya.
   
Lebih lanjut Husain mengungkapkan, dia mundur juga setelah kondisi tim membaik. Dia mengklaim bahwa anak-anak PSM yang dididiknya sejak Pra-Ligina sudah diantarkan menjadi pemain-pemain timnas. "Kalau soal gaji, di LPI semua serba enak. Karena dahulu waktu ISL tidak dapat gaji tetap. Di LPI kami mendapat gaji tetap. Musim lalu Rp7 juta perbulan. Sedangkan musim ini malah naik Rp9 juta/bulan," bebernya.
   
Ketika disinggung tuntutan suporter terhadapnya untuk bertanggungjawab membawa PSM dari ISL ke LPI, diakui Husain bahwa sebenarnya sebagai GM dia bertanggungjawab kepada prestasi saja bukan perpindahannya. Musim lalu di LPI, klaimnya, PSM di urutan ketiga dan kini mencetak 11 pemain nasional terbesar sepanjang sejarah PSM pascaRamang.
   
"Lagipula, apa yang salah dari perpindahan tersebut. Sebab, terbukti bahwa saat ini kompetisi yang diakui AFC dan FIFA adalah IPL. Nah, PSM tetap berlaga di kompetisi level tertinggi. Kalau perpindahan itu sendiri prosesnya ditangani oleh pengurus PSM dan kami adalah pengelola sebaga GM saat di IPL," ujar Husain.
   
Chief Executive Officer (CEO) PSM, Rully Habibie mengakui sudah tahu keputusan Husain mundur. Namun, Rully mengaku belum menerima surat resmi pengunduran diri Husain. Baru sebatas lisan saja.
   
"Belum ada surat resmi. Hanya komunikasi melalui telepon bahwa alasan mundur karena ada kesibukan. Untuk sementara posisi GM klub kosong. Biarkan berjalan dahulu ada prosesnya. Intinya kita ingin rapikan manajemen," jelasnya.

Masih Kosong
   
Rully juga menjelaskan bahwa sampai saat ini posisi GM klub masih kosong. Menurut kemenakan mantan presiden ketiga RI, BJ Habibie itu, posisi GM nanti dibahas setelah laga melawan PSMS Medan.
   
Namun, khusus Ketua Panpel PSM, nama Arifin disebut-sebut akan ditunjuk menjadi pengganti Zakir Sabara. Sedangkan LGC masih dalam pertimbangan. "Karena ketua panpel dan LGC nanti sudah berbeda," jelas Manajer Komersial dan Komunikasi PSM, Anno Suparno yang menjadi pelaksana tugas ketua panpel. (fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelandang Ok, Bek Ok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler