Mentan Amran Dorong Penyuluh Pertanian Berperan Mempercepat Swasembada Pangan

Senin, 06 November 2023 – 13:01 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat membuka Jambore Penyuluh Pertanian Nasional 2023 yang dihelat di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (6/11). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, SIGI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meyakini jika 50 ribu penyuluh pertanian di Indonesia bergerak, persoalan pangan ke depan akan selesai.

Hal ini disampaikan Mentan Amran saat membuka Jambore Penyuluh Pertanian Nasional 2023 yang dihelat di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (6/11).

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, yakni 5-8 November 2023 ini dihadiri 2.000 penyuluh serta stakeholder pertanian dari seluruh Indonesia dengan tema 'Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Keberhasilan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Penyangga Pangan Utama IKN'.

BACA JUGA: Kementan-Pemkab Tanah Laut Pacu Penumbuhan Usaha Petani Milenial Berbasis Klaster

"Tujuan saya hadir di Jambore ini adalah bertemu dengan penyuluh. Kalau 50 ribu penyuluh se-Indonesia bergerak, maka persoalan pangan ke depan selesai. Dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan kita bisa swasembada, tidak impor pangan," kata Mentan Amran

Mentan Amran menegaskan penyuluh adalah pahlawan pangan, dan merupakan garda terdepan swasemabda.

BACA JUGA: Tinjau Petani Anggur di Palu, Mentan Amran: Sulteng Bisa Selesaikan Impor

Keberhasilan program pertanian, salah satunya bisa swasembada beras itu karena penyuluh.

"Jadi penyuluh tak boleh mengeluh. Kalau mengeluh, gagal naikan produksi," tegas Mentan Amran mengingatkan.

BACA JUGA: Indonesia Punya 10 Juta Ha Lahan Potensial, Mentan Amran Optimistis Swasembada Pangan

Mentan Amran mengatakan Jambore Penyuluh Pertanian ini bertujuan meningkatkan semangat kerja dan motivasi serta meningkatkan keterampilan, wawasan dan jiwa diantara para penyuluh pertanian.

Dalam rangka mencapai produksi padi setara 35 juta ton beras, salah satunya adalah optimalisasi penyuluh pertanian lapangan.

Karena itu, para penyuluh harus benar-benar dekat dan menjadi pendamping petani yang mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian sampai tingkat petani.

Mulai dari penyaluran pupuk, memastikan penggunaan benih yang bermutu, penyaluran sarana dan prasarana produksi yang lain, pemanfaatan asuransi pertanian.

Mentan Amran mengajak penyuluh pertanian dan KTNA se-Indonesia agar bahu membahu menaikan produksi seperti pada tahun 2017 hingga 2019.

"Pada saat itu tidak ada impor beras medium dari negara lain. Nah, di tahun 2024 kami targetkan meningkatkan produksi dan tahun 2026 sudah kembali semula, swasembada," ungkapnya.

Berikutnya, dia berharap Indonesia bisa ekspor ke berbagai negara.

Namun dengan catatan, kata Mentan Amran, program ini harus dilanjutkan.

"Tidak boleh ganti menteri, program terhenti. Program pertanian modern, bertransformasi dari pertanian tradisional ke modern, dan ini berhasil kita jalankan. Dulu El Nino 2015, tetapi dampaknya tidak seperti kita rasakan saat sekarang," ujar Amran.

Lebih lanjut Mentan Amran menegaskan peran dan jasa penyuluh pertanian dalam transfer teknologi dan pendampingan kepada petani sangat penting, terutama di tengah tantangan perubahan iklim.

Karena itu, penyuluh pertanian harus meningkatkan kinerja mereka dan beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan yang ada, salah satu solusinya yakni dengan penerapan digitalisasi pertanian.

"Kami optimistis bisa swasembada ke depan dengan kita optimalkan peran penyuluh. Saya mengucapkan selamat atas dilaksanakannya Jambore Penyuluh Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Tengah ini," ucap Mentan Amran.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengucapkan terima kasih kepada Mentan Amran atas kehadirannya untuk membuka Jambore Penyuluh Pertanian 2023.

Pascagempa pada 2018 yang lalu, Sulteng terus berbenah diri dan bangkit serta terus berupaya untuk melaksanakan event nasional untuk mempromosikan budaya wisata Sulawesi Tengah sebagai negeri seribu megalit.

"Pertanian di Sulawesi Tengah masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya," ujar Gubernur Rusdy Mastura.

Dia menyebutkan ekspor komoditas pertanian Sulteng sebesar 1.284 ton dengan nilai Rp 9,6 miliar dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

"Satu dari tiga poin yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023 ini adalah produktivitas," ujar Rusdy.

Melalui momentum pelaksanaan jambore ini, Gubernur Rusdy Mastura berharap para penyuluh pertanian terus meningkatkan kapasitas dan profesionalismenya dalam mendampingi sahabat petani untuk meningkatkan produktivitas, memberikan informasi pasar dan teknologi, pengembangan diri sehingga menjadi pengelola usaha agribisnis yang handal dan mandiri.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung penuh Jambore Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan dalam rangka membangkitkan semangat para penyuluh dalam melaksanakan tugas di lapangan.

Dia menegaskan penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk petani, manfaatkan sumber daya yang ada, pengetahuan dan teknologi, karena penyuluh dan petani, tulang punggung bangsa.

"Jambore Penyuluh Pertanian juga merupakan kesempatan berharga untuk mengevaluasi sejauh mana peran dan keberadaan para penyuluh telah diterima oleh masyarakat, terutama para petani di Sulawesi Tengah," ujar Dedi Nyrsyamsi.

"Ini merupakan momen penting untuk menunjukkan semangat dan dedikasi dalam membantu petani dan masyarakat di wilayah ini. Mari kita sukseskan Jambore Penyuluh Pertanian Tahun 2023 ini," imbuh Dedi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler