Kementan-Pemkab Tanah Laut Pacu Penumbuhan Usaha Petani Milenial Berbasis Klaster

Kamis, 02 November 2023 – 09:58 WIB
SMK-PPN Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS mengadakan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) ke II di Kabupaten Tanah Laut. Foto: Kementan

jpnn.com, TANAH LAUT - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama International Fund For Agricultural Development (IFAD) terus menciptakan wirausaha petani milenial tangguh dan berkualitas melalui program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS).

Melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

BACA JUGA: Kementan Terus Perkuat Pengelolaan Sumber Daya Genetik untuk Buka Masuknya Investasi

Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengdmbangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.

BACA JUGA: Kembangkan Ekosistem Berbasis Klaster, Kementan Pacu Regenerasi Petani di Kalsel

“Pertama Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari Program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," sebut Dedi.

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS mengadakan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) ke II di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

BACA JUGA: Anak Buah Nus Kei Turun dari Mobil Langsung Ditembak Kelompok John Kei

Hal ini dilakukan untuk menyampaikan capaian dan evaluasi Program YESS dan mendiskusikan penguatan klasterisasi komoditas berbasis klaster di Kabupaten Tanah Laut.

Dilaksanakan di Algoritma Cafe and Resto, Pelaihari, Forum ini dilaksanakan selama sehari, Selasa (31/10/2023). Mengundang 60 orang yang berasal dari Dinas lingkup Kabupaten Tanah Laut, BPTU-HPT Pelaihari, Perusahaan Swasta, Offtaker, DPM/DPA Kalsel, Bank, Kadin, Hipmi, Iwapi, KTNA, HKTI Iwapi, P4S, BLK Tanah Laut, Bank Mandiri,Bank Kalsel, BPR, SMK-PPN Pelaihari, SS DIT, Financial Advisor, Fasilitator, dan Penerima Manfaat.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso menjelaskan bahwa Program YESS yang dimulai sejak 2019 ini hasilnya mulai terasa, baik semangatnya, ataupun dari penghasilannya.

“Keberhasilan Program Yess yang merupakan kolaborasi dari rekan-rekan yang ada di Kabupaten di Tanah Laut dan rekan PPIU Kalsel, serta pihak terkait lainnya. Harapannya progres ini terus di dorong dan terus dilanjutkan meskipun Program YESS berakhir di 2025,” katanya.

Budi menambahkan dalam DMSF ini dia meminta masukan untuk progress di 2024 dan 2025.

"Sebagai masukan bagi pemerintah daerah, nanti kita bahas apa saja yang memang bisa menjadi poin untuk terus mendorong wirausahawa muda bidang pertanian,” ujarnya.

Menurut Budi, Program YESS meskipun awalnya bersifat individu, tetapi, harapannya setelah berkembang dan kuat bisa merangkul di sekitarnya sehingga bisa membentuk ekosistem berbasis kluster atau komoditas.

"Karena ini dapat memunculkan usaha-usaha baru yang dari hulu sampai ke hilir,” katanya.

Asisten 2 bidang ekonomi dan SDA Kabupaten Tanah Laut Andris Evony menyampaikan terima kasih atas adanya Program YESS ini, yang salah satunya meningkatkan angkatan kerja sektor pertanian.

“Dengan adanya Program YESS, dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang menarik, prospektif, dan menguntungkan, serta dapat berdampak pada penurunan angka penganguran dan urbanisasi. Dan Program Yess ini dapat menyerap tenaga kerja local baik skill atau non skill," kata Andris mewakili Pj Bupati Tanah Laut.

“Kami harapkan jajaran yang tergabung dalam tim YESS jangan terpaku pada pembinaan teknis saja, pembinaan nonteknis perlu mendapatkan perhatian karena faktor ini mempunyai kontribusi yang besar terhadapa berhasil tidaknya Programini, Kepada semua pihak yang terlibat, baik pemerintah, pelaku usaha, lemabaga social masyarakat, dan lainnya dapat menyuseskan program ini,” tambah Andris. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Kunjungan Jokowi, Baliho Ganjar-Mahfud dan PDIP Dicabuti


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler